Identitas Pembeli Dirahasiakan, Pecahkan Rekor Dunia Merpati Betina Ini Terjual Seharga Rp 26 Miliar

- 16 November 2020, 10:12 WIB
galamedianews.com
galamedianews.com /galamedianews.com

GALAMEDIA - Seekor merpati balap terjual dalam lelang dengan harga lebih dari £ 1,4 juta atau tak kurang dari Rp 26 miliar kepada seorang pembeli misterius dari China.

Dikutip Galamedia dari DailyMail, Senin (16 November 2020) merpati betina berusia tiga tahun bernama New Kim itu dijual juru lelang Belgia Pigeon Paradise (PIPA) dalam lelang online Minggu kemarin.

Benderol New Kim mengalahkan harga merpati jantan Armando yang dijuluki  Lewis Hamilton, yaitu 1,25 juta euro atau Rp 20 miliar. Armando dilepas tahun lalu pada penghobi Tiongkok.

Baca Juga: 10 Cara Gaya Hidup Sehat yang Murah Budget, Tak Butuh Biaya Mahal

Saat ini merpati balap sendiri tengah naik daun di kalangan penghobi China. New Kim sah menjadi milik penghobi fanatik yang dalam sesi akhir penawaran lelang menggunakan nama samaran Super Duper dan Hitman.

Diperkirakan New Kim yang merupakan merpati juara balapan dari Antwerp bakal diternakkan pembeli yang tidak disebutkan namanya untuk berkembang biak.

“Aku yakin ini rekor dunia, tidak pernah ada penjualan yang didokumentasikan secara resmi dengan harga seperti itu," ujar  ketua PIPA Nikolaas Gyselbrecht.

Baca Juga: Habib Rizieq Disebut Tidak Pernah Rugikan Negara, Ustadz Abdul Somad: Apa Salahnya?

Gyselbrecht mengaku tak menyangka banderol New Kim akan setinggi itu. New Kim baru-baru ini memenangi Ace Pigeon Grand National Middle Distance dalam kompetisi yang diadakan di Châteauroux dan Argenton-sur-Creuse, Prancis.

Burung top Eropa mulai dikenal secara global dalam beberapa tahun terakhir  khususnya di China di mana balapan merpati dapat menghasilkan kemenangan besar.

Pembeli kaya dari Teluk dan Asia rela merogoh kocek dalam-dalam demi burung juara yang memiliki kemampuan naluriah terbang ratusan mil dan menemukan jalan pulang.

Baca Juga: Gus Nur dan Enam Tahanan Bareskrim Lainnya Dinyatakan Positif Covid-19

Hobi  merpati balap terbilang mengakar di Belgia dan Belanda dengan tradisi yang menyebar ke Prancis utara. Balap merpati dengan hadiah uang pertama kali tercatat di Tiongkok saat Dinasti Ming pada 1368 - 1644 ketika burung mulai diimpor dari Eropa.

Sempat mengalami penurunan, evan lelang merpati balap dengan harga serius menjadi bukti aktivitas penghobi mulai kembali menggeliat. 

Gyselbrecht mengatakan di Belgia ada 20.000 peternak burung balap biasa ambil bagian dalam kompetisi besar.

Baca Juga: Cukup Satu Sendok Teh Virus Corona, 53 Juta Warga Dunia pun Terinfeksi Covid-19

New Kim selama ini dilatih duo ayah dan anak Gaston dan Kurt Van De Wouwer di fasilitas merpati kelas dunia mereka di Berlaar, dekat Antwerpen. Mereka menjual seluruh koleksi merpatinya pada akhir pekan ini.

Ada 445 burung yang dilelang dengan total penjualan mendekati lima juta euro atau Rp 83 miliar.

Lelang baru akan berakhir hari Senin ini tapi sepertinya tidak ada burung yang setara New Kim di sesi terakhir penawaran.

Baca Juga: Berniat Gelar Konser Amal, dr Tirta: Ga usah izin Ga usah lapor

Di China, peternak merpati membayar beberapa yuan untuk mendaftarkan burung mereka dalam kompetisi. Pemilik paling kaya tentu bisa memasukkan ratusan merpati sekaligus.

Burung-burung itu dibawa sejauh ratusan mil sebelum dilepaskan dan dilepaskan untuk  terbang pulang di mana papan elektronik siap mencatat waktu kedatangan mereka.

Balapan jenis ini dikenal sebagai one-loft racing atau “balapan satu loteng”  di mana semua merpati sudah terbiasa dalam  satu kandang selama beberapa bulan hingga mereka tahu di mana garis finis berada.

Hasilnya diumumkan secara online dan penyelenggara memberikan hadiah uang terkadang hingga puluhan juta bagi para pemenang.

Halaman:

Editor: Mia Fahrani

Sumber: dailymail


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x