Ini Kata Tiga Paslon Soal Strategi Pemberantasan Penyalahgunaan Narkoba di Kab. Bandung

28 November 2020, 18:33 WIB
Tiga paslon Bupati-Wakil Bupati Bandung berfoto bersama usai debat publik di Sutan Raja Hotel, Soreang, Sabtu, 28 November 2020. (Engkos Kosasih/Galamedia) /

GALAMEDIA - Tiga pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Bandung memaparkan gagasan dan strateginya dalam debat publik ketiga Pilkada Bandung, di Hotel Sutan Raja Soreang Kabupaten Bandung, Sabtu 28 November 2020.

Tema debat kali ini yaitu "Strategi pemberantasan penyalahgunaan narkoba dan penanganan pandemi Covid-19".

Ketiga Paslon itu, yakni Hj. Kurnia Agustina-H. Usman Sayogi (nomor urut 01), Hj. Yena Iskandar Masoem-Atep (nomor urut 2) dan H.M. Dadang Supriatna-H. Sahrul Gunawan (nomor urut 3).

Baca Juga: Rekor Lagi!! Positif Covid Indonesia Bertambah 5.418 Orang

Dalam strategi pemberantasan penyalahgunaan narkoba itu, calon Wakil Bupati Bandung H. Usman Sayogi mengungkapkan gagasan dan strateginya, yaitu dengan cara melakukan upaya pencegahan preventif dari mulai keluarga kecil, kemudian di lingkungan RT, dan RW.

"Kemudian dengan cara preventif melalui penegakan hukum yang melibatkan aparat. Upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba juga bisa dengan cara pembinaan," kata Usman.

Menurutnya, dalam pembinaan pencegahan penyalahgunaan narkoba kepada masyarakat itu, bisa melibatkan sejumlah pilar di tingkat pemerintahan desa.

Baca Juga: Jutaan Banser Gelar Apel Kebangsaan, Netizen: Sebaiknya Dikerahkan ke Papua Menumpas OPM

Mulai dari kepala desa, lembaga pemberdayaan masyarakat desa (LPMD), Babinsa, Bhabinkamtibmas saat melakukan pendekatan dan pembinaan kepada masyarakat.

Sementara itu menurut Calon Bupati Bandung Hj. Yena Iskandar Masoem, berdasarkan informasi dari Badan Narkotika Nasional (BNN) sekitar 2,2 persen warga terkontaminasi narkoba.

"Setiap hari 40 orang meninggal karena narkoba," kata Yena.

Ia menyebutkan, penyalahgunaan narkoba itu bisa disebabkan karena faktor individu, lingkungan, selain itu juga masih ketersediaan barang narkoba itu.

Baca Juga: Bintang Kejora Berkibar, HNW Tantang Pemerintah dan Koopsus Berangkat ke Papua

"Sehingga kita perlu melakukan berbagai upaya, di antaranya jika pasangan Yena-Atep ini menjadi Bupati dan Wakil Bupati Bandung akan membentuk kampung siaga dahsyat. Semuanya terlibat," ungkap Yena.

Menurutnya, pembentukan kampung siaga dahsyat itu akan bekerjasama dengan Dinas Kesehatan, BPOM (Badan Pengawasan Obat dan Makanan), Kantor Imigrasi, Polri.

Sementara itu, paslon no urut 3, H.M Dadang Supriatna mengatakan, strategi pemberantasan penyalahgunaan narkoba itu dengan tiga langkah. Pertama pencegahan, kedua rehabilitasi dan ketiga pemberdayaan masyarakat.

"Untuk melakukan pencegahan penyalahgunaan narkoba, bisa dengan cara mengoptimalkan fungsi Badan Narkotika Kabupaten (BNK) yang ada di tingkat Kabupaten Bandung," ucap Dadang Supriatna.

Baca Juga: Teh Nia Tekankan Penguatan Skala Keluarga untuk Meminimalisasi Penyebaran Covid-19

Upaya pencegahan lainnya, imbuh Dadang Supriatna, melalui pelaksanaan tes urine terhadap para pegawai di tingkat dinas (OPD).

"Dengan cara itu untuk meminimalisir penyalahgunaan narkoba. Selain itu, menghadirkan guru ngaji di sekolah-sekolah dalam upaya meningkatkan akhlak dan moral, serta keimanan bagi generasi muda," ungkapnya.

Lebih lanjut Dadang mengatakan, strategi pemberantasan penyalahgunaan narkoba, melalui upaya rehabilitasi terhadap pengguna dan memberikan semangat dalam hidupnya.

Baca Juga: Gunung Semeru Bertatus Waspada, Mulai Luncurkan Guguran Lava Pijar

"Pemberdayaan masyarakat menjadi salah satu langkah untuk pencegahan penyalahgunaan narkoba. Kami berharap tak ada pemuda yang menganggur," ungkapnya.

Calon Wakil Bupati Bandung H. Sahrul Gunawan mengatakan, pencegahan penyalahgunaan narkoba itu harus ditangani serius. "Narkoba dapat merusak generasi muda," ucapnya.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler