Pigai Sebut Eks Kepala BIN Dedengkot Tua, Hendropiyono: Terima Kasih Atas Penghinaanmu!

3 Januari 2021, 13:21 WIB
Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), AM Hendropriyono. /Instagram.com/@am.hendropriyono

GALAMEDIA - Tokoh militer Indonesia, Jenderal TNI (Purnawirawan) A.M Hendropriyono mendapat penghinaan dari aktivis Papua, Natalius Pigai.

Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) itu disebut pernah menawarkan jabatan Wakil Kepala BIN dan duta besar kepada aktivis Papua yang juga mantan Komisioner Komnas HAM, Natalius Pigai.

Namun Natalius mengaku menolak tawaran tersebut. Pernyataan itu disampaikan Pigai mengomentari apa yang disampaikan Hendropriyono terkait dengan FPI.

Baca Juga: POPULER: Dua Pesawat Milik Garuda Indonesia Bertabrakan Hingga Tito Karnavian Puji Habib Rizieq

Pigai mengomentari ultimatum yang dituliskan Jenderal TNI berdarah Komando Pasukan Khusus (Kopassus) kepada pihak yang berusaha melindungi alias membekingi eks anggota organisasi terlarang FPI.

"Orangtua mau tanya. Kapasitas Bapak di negara ini sebagai apa ya, Penasehat Pres, Pengamat? Aktivis?. Biarkan diurus generasi abad ke 21 yang egaliter, humanis, Demokrat. Kami tidak butuh hadirnya dedengkot tua. Sebabnya Wakil Ketua BIN & Dubes yang Bapak tawar saya tolak mentah2. Maaf," tulis Pigai di akun Twitter pribadinya, dikutip Galamedia, Minggu, 3 Januari 2021.

Hendropriyono tanpa diduga langsung bereaksi keras. Ia pun membantah pernah menawari jabatan tersebut kepada Pigai.

Baca Juga: Mengejutkan! Usai Disuntik Vaksin Covid, Dokter Ini Alami Peradangan Otak dan Dilarikan ke ICU

Hendropriyono mengaku hanya bertanya kepada Pigai, bukan menawarkan jabatan.

"Saya mngenalmu krn menganggap kmu seorang pemuda harapan bangsa yg patriotik, berani dan pandai. Krn itu sy tanya knp kmu tdk jd pejabat saja, agar semua bakat dan potensimu tersalur dan bermanfa’at," begitu tulis Hendropriyono dikutip dari akun Twitter pribadinya, @edo751945, Sabtu 2 Januari 2021.

"Bukan sy tawari jabatan di pemerintahan, krn sy tdk pny kewenangan apapun apalagi sbg formatur," lanjutnya.

Aktivis HAM, Natalius Pigai. Antara

Ia menyebut Natalius Pigai adalah seorang yang patriotik dan cerdas karena berani mengkritik ide separatisme dengan mengatakan bahwa seharusnya bercita-cita jadi Presiden RI daripada hanya sebagai Presiden Papua.

Baca Juga: Innalillahi, Menteri Koperasi UKM Teten Masduki Muncul dengan Kabar Duka: Kita Kehilangan Beliau

Hendropriyono mengaku pertama kali bertemu dengan Natalius Pigai saat aktivis asal Papua itu masih menjadi Komisioner Komnas HAM.

"Waktu pertama kali kita kenal, kamu adalah komisioner Komnas HAM. Kita bertemu di restoran Kunskring di Jl Teuku Umar. Dgn bersemangat kmu menawarkan jasa, utk membela saya dlm kasus Talangsari," ungkap Hendropriyono.

"Saya tdk menaggapi, krn sy merasa kasus tsb sdh selesai secara hukum. Juga sdh selesai scr Islam melalui islah," sambungnya.

Ia mengatakan, setelah tidak bertemu, Pigai sudah banyak berubah. Moralnya merosot, sopan santunnya sudah lenyap.

Baca Juga: Terancam Denda 10 Miliar, 40 Jam Masih Juga Pesta Tahun Baru Ratusan Orang Diciduk Polisi Huru-hara

Ia menduga Pigai kecewa dan berubah drastis lantaran tidak mendapatkan jabatan sesuai keinginannya.

"Setelah lama tidak bertemu dan kmu bukan penguasa lagi, kamu berubah 180 derajat. Selain patriotisme dan kepandaianmu, moralmu juga sangat merosot. Sopan santun dan akal budimu lenyap, krn ditelan kekecewaan sbg penganggur yg tak terakomodasi di tempat yg kmu inginkan," jelasnya.

"Semua kata yg keluar dri mulutmu adalah ungkapan dari pikiranmu. Itulah sebabnya sy bs bilang kamu bukan Pigai yg dulu lagi," begitu penilaian Hendropriyono.

Baca Juga: Din Syamsuddin Tokoh KAMI Kembali Menikah, Kali Ini dengan Cucu Pendiri Pontren Gontor

Hendro pun merasa terhina dengan cuitan Pigai. Ia berharap Pigai kembali memegang teguh prinsip agar dihormati masyarakat.

"Terimkasih atas pnghinaanmu kpd sy sbg org tua, yg tdk pernah menyakiti kamu. Sy berhrap agar pikiranmu jgn ksana kmari terus, utk mncari pengakuan atau kedudukan. Pegang teguh prinsip agar lbh bnyk orang menghargai kamu, shg kmu mndapat tmpt yg terhormat di masyarakat," pungkasnya.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler