Mirip Suasana Perang, 25 Ribu Personel Garda Nasional Amankan Pelantikan Presiden AS

20 Januari 2021, 09:33 WIB
Jelang pelantikan Presiden AS Joe Biden, Garda Nasional melakukan penjagaan di Washington DC. /Instagram/@us.nationalguard/

GALAMEDIA - Pelantikan di Washington DC Rabu, 20 Januari 2021 siang waktu setempat, digelar dengan pengamanan yang sangat ketat.

Hal itu dilakukan menyusul insiden penyerbuan para pendukung Donald Trump di Gedung Capitol dua pekan lalu yang menewaskan lima orang.

Tak kurang dari 25.000 personel dikerahkan untuk mengamankan prosesi pelantikan Biden.

Baca Juga: Jelang Pelantikan Presiden AS, Trump Masih Belum Terima Hasil Pemilu: Pertempuran yang Sulit

Selain di Washington DC, anggota Garda Nasional juga ditempatkan wilayah-wilayah di sekitarnya, seperti Virginia dan Maryland.

Kehadiran aparat keamanan membuat suasana seperti perang. Apalagi jalan-jalan menuju ke Washington DC ditutup.

Dikutip dari BBC, sebagaimana disaksikan oleh Didi Prambadi, chief operations officer di Indonesianlantern.com, portal komunitas Indonesia di Amerika Serikat.

Baca Juga: Asmaul Husna: Dzikir Pagi dengan Al Wahhab, Ar Rozzaq, Al Fattah, Semoga Diberi Rezeki yang Berkah

"Sejumlah pasukan tidur dan berdiam dalam gedung parlemen untuk beristirahat dan sebagian lainnya berjaga di luar gedung. Tidak lupa mereka mendirikan pagar tinggi, sekitar 3 meter, untuk menghalang demonstran yang diperkirakan akan hadir dan merusak suasana pelantikan," terang Didi.

Ucu Agustin, pembuat film dokumenter Indonesia yang tinggal di Washington DC, menyaksikan pelantikan Trump pada 2017 lalu.

Ia bercerita seperti apa perbedaannya dengan kondisi sekarang.

"Terlihat sekali memang berbeda. Waktu pelantikan Trump, kita santai aja bisa masuk ke area tempat pelantikan, orang calo tiket dagang tiket inagurasi. Sekarang boro-boro itu terjadi.

Baca Juga: Tolong!! Delapan Kecamatan di Jember Butuh Bantuan, Kondisinya Sangat Memprihatinkan

"Yang kita lihat sudah semakin ketat (penjagaan keamanannya)," ujar Ucu.

Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump telah menyampaikan pidato perpisahannya sebelum meninggalkan Gedung Putih.

"Kami telah melakukan sebagaimana yang harus kami lakukan saat menjabat, dan ada banyak lagi," begitu ujar Trump.

Dalam sebuah video yang diunggah di YouTube, Trump menyatakan dirinya menjalani pertempuran yang sangat sulit selama menjadi presiden.

Baca Juga: Pagi hingga Siang Ini, Bandung dan Sekitarnya Akan Cerah Berawan Hingga Hujan Ringan

"Pertempuran yang sulit, pertarungan yang paling sulit, karena itulah yang Anda ingin saya lakukan ketika memilih saya," tambah Trump.

Trump masih belum sepenuhnya menerima hasil pemilu November lalu, yang menunjukkan ia kalah dari kandidat Demokrat Joe Biden.

Dua minggu terakhir masa jabatan Trump didominasi oleh dampak dari kerusuhan mematikan di Capitol Hill. Saat itu massa pendukungnya menyerbu Kongres, berusaha untuk membatalkan hasil pemilu.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler