Cianjur Dilanda Bencana Alam, Begini Nasib Warga di Dua Desa yang Diterjang Longsor

22 Januari 2021, 17:06 WIB
Ilustrasi longsor.* /DOK PR/

GALAMEDIA - Bencana alam melanda Kabupaten Cianjur, tepatnya di dua desa di Kec. Cidaun.

Bencana alam yang terjadi yakni longsor serta angin kencang. Akibat peristiwa itu, bangunan SMP ambruk dan jembatan gantung putus.

Selain itu, seratusan kepala keluarga diungsikan karena rumah mereka terancam. Demikian dilaporkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Jumat, 22 Januari 2021.

Baca Juga: DKI Jakarta Penyumbang Terbanyak Positif Covid-19 dalam 24 Terakhir, Angkanya 3.792 Kasus

"Jembatan putus terjadi di Desa Cibuluh, Kecamatan Cidaun, jembatan penghubung desa Cibuluh dan Puncakbaru, putus setelah pondasinya ambruk terbawa longsor," tutur Sekretaris BPBD Cianjur, Irfan Sopyan.

"Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun akses warga menjadi terhambat," sambung dia seperti dikutip dari Antara.

Dijelaskan Irfan, putusnya jembatan gantung membuat aktivitas masyarakat menjadi terhambat. Pasalnya jembatan itu merupakan akses utama warga menuju pusat kecamatan, khususnya terkait ekonomi dan pendidikan.

Baca Juga: Merinding, Pendakwah Seperti ini Akan Diseret ke Neraka dengan Usus Terurai

"Kami sudah berkordinasi dengan dinas terkait untuk segera membangun jembatan darurat yang minimal dapat dilalui pejalan kaki karena akses jalan utama membuat warga harus menempuh waktu cukup lama dengan landasan jalan rusak," terang Irfan.

Selain itu, bencana lain yang terjadi yakni longsor dan pergerakan tanah di Desa Gelarwangi, Kecamatan Cidaun. Akibat kejadian itu, jalan utama di desa tersebut tertutup longsor.

"Seratusan rumah warga terancam, sehingga aktivitas warga terisolir," ujarnya.

Irfan lebih lanjut menyatakan, saat ini tim gabungan dan relawan berusaha menyingkirkan material longsor yang menutup landasan jalan agar dapat dilalui kendaraan.

Baca Juga: Bertambah 13.632, Total Positif Covid RI Hingga Jumat 22 Januari 2021 Jadi 965.283 Kasus

"Sedangkan perkampungan warga di atas tebing yang longsor terancam, sehingga seratusan kepala keluarga terpaksa diungsikan untuk menghindari longsor susulan," tutur dia.

Sementara akibat peristiwa angin kencang, beberapa ruang kelas SMP ambruk. Namuntidak ada korban jiwa karena hingga saat ini, proses belajar mengajar masih dilakukan secara daring.

"Seratusan Kepala Keluarga diminta bertahan di pengungsian karena menjelang sore bisanya hujan kembali turun deras dan berpotensi terjadi longsor susulan," tandas Irfan.

Baca Juga: Eks Jubir Gus Dur Usul Juliari Dihukum Suntik Mati: Korupsi Paling Brutal di Muka Bumi!!

Secara terpisah, Bupati Cianjur, Herman Suherman langsung menginstruksikan dinas terkait untuk mendatangi lokasi bencana.

"Kami juga mengimbau warga di wilayah rawan bencana untuk waspada dan jeli melihat tanda alam akan terjadinya bencana," ujarnya.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler