Palestina Luncurkan Kode Pos Sendiri, Bentuk Kedaulatan Atas Israel, Sejak 2018, 6 Ton Paket Tak Tersalurkan

8 Februari 2021, 11:31 WIB
Sejumlah peserta berlari di pinggir tembok pembatas Israel selama Maraton Palesina di Betlehem, Tepi Barat, Palestina, 31 Maret 2017. /Reuters

GALAMEDIA – Sejak dideklarasikannya Israel pada 14 Mei 1948, tanah Palestina hingga kini terus dicaplok oleh Zionis Israel. Bahkan masa pemerintahan Presiden Amerika Donald Trump, ibukota Israel berpindah dari Tel Aviv ke Yerussalem pada 6 Desember 2017.

Dilansir dari Al Jazeera, The Palestinian Authoriry/Otoritas Palestina (PA) secara resmi telah mengumumkan peluncuran kode pos sendiri pada Minggu, 7 Februari 2021.

Hal ini merupakan langkah yang dilakukan pihak otoritas untuk memudahkan pengiriman berbagai paket di wilayah pendudukan sekaligus menegaskan sebagai bentuk dari kedaulatan Palestina.

Baca Juga: TERBARU, Harga Emas Hari Ini, Senin, 8 Februari 2021 Merangkak Naik, Antam 2 Gram Rp1.900.000

Selama ini pihak Israel selalu menghambat berbagai paket karena diharuskan melewati Yordania atau Israel yang akan dikirim ke atau dari Tepi Barat Palestina.

Israel selalu melakukan pembersihan terhadap paket maupun surat yang ditujukan ke Tepi Barat. Hal tersebut dilakukan sebagai pengontrolan terhadap keluar masuknya barang dan bea cukai ke wilayah Palestina.

Pada hari yang sama, Otoritas Palestina meminta pihak Universal Postal Union untuk memberi pengumuman kepada negara anggota yang tergabung ke dalamnya mengenai kode pos baru Palestina telah berlaku sejak peluncurannya.

Proyek kode pos ini sebagai strategi yang diklaim Otoritas Palestina sebagai langkah membangun sistem pengalamatan yang memfasilitasi surat di Palestina.

Baca Juga: Kota Tua Jakarta Ditata, Anis Baswedan Berlakukan Kebijakan Low Emission Zone, yang Datang Harus Ikut Aturan

Kode pos ini dianggap penting karena merupakan bagian dari komponen infrastruktur yang mendorong sektor publik dan swasta menyediakan layanan yang disesuakan dengan lokasi geografis.

Menteri Komunikasi, Palestina Ishaq Sidr menyebutkan bahwa mulai April kiriman pos baik itu surat maupun paket yang tidak berbentuk kode pos Palestina yang baru, maka tidak akan diproses.

“Kiriman pos yang tidak memiliki kode pos Palestina tidak akan diproses,” ujarnya di Ramallah, Tepi Barat, Palestina, 7 Februari 2021.

Baca Juga: Selain Cegah Penyakit Alzheimer, Inilah Manfaat Makan Nasi bagi Kesehatan

Ishaq menegaskan bahwa peluncuran kode pos tersediri ini adalah pernyataan hak-hak orang Palestina. Kode pos juga berfungsi untuk meningkatkan pelayanan atas pengiriman paket, penyortiran pos, layanan logistic, dan layanan darurat ambulans.

“Kode pos Palestina akan segera mengakhiri penyitaan barang kiriman dari luar negeri,” tuturnya Ishaq.

Ia mengungkapkan selama ini paket dari dan ke Palestina telah tertahan sebanyak 6 ton di Yordania sejak 2018. Pihaknya mengatakan Israel telah menghalangi semua paket tersebut.

Kemudian laporan dari AFP, Kepala Hubungan Internasional Palestina Post Imad al-Tumayzi memberi penjelasan soal kegunaan kode pos baru Palelstina.

Baca Juga: Dua Gempa Bumi Besar Guncang Bumi Indonesia pada Hari Ini, Terjadi di Kepulauan Talaud dan Pacitan Jawa Timur

“Akan mencegah Israel menyita barang-barang pos yang datang ke Palestina,” tuturnya pada 7 Februari 2021.

Imad menyebutkan pada 2020 pihaknya telah mencatat sekira lebih dari 7.000 pelanggaran peralatan pos di pihak Israel. Misal seperti membuka paket yang harusnya bersifat pribadi, menyita barang, bahkan memanggil pemiliknya untuk diselidiki Israel.

Wafa yang merupakan kantor berita resmi Otoritas Paletina, memberitakan bahwa sudah sekira setengah juta bangunan di Tepi Barat telah diberi kode pos.***

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah

Tags

Terkini

Terpopuler