Silih Berganti Bermunculan, Ngeri Gadis Ini Berbagi Tubuh dengan 25 Kepribadian

14 Februari 2021, 07:00 WIB
ILUSTRASI.*/DOK. PRFM /

GALAMEDIA - Seorang gadis berusia 23 tahun nyaris tak memiliki kehidupan normal setelah  'berbagi' tubuh dengan 25 kepribadian yang berbeda, termasuk seorang remaja laki-laki dan wanita paruh baya yang pemarah.

Bo Hooper, dari Plymouth, Devon, memiliki gangguan identitas disosiatif, gangguan mental yang ditandai dengan setidaknya dua keadaan kepribadian yang berbeda dan biasanya dipicu trauma.

Baca Juga: Gedung-gedung Berguncang, Gempa Magnitudo 7,1 Melanda Jepang

Bo memiliki 25 alter ego termasuk Layla yang berusia lima tahun, Toast yang berusia 13 tahun, Tracey seorang remaja genit dan wanita paruh baya Texas.

Dia mengatakan kepribadiannya dapat muncul kapan saja dan bertahan selama mereka suka. Ini artinya keluarga harus bersabar saat kepribadian tadi muncul dan menunggu Bo kembali.

Baca Juga: Obat Berbentuk Inhaler Hisap Ini Diklaim 96 Persen Manjur Sembuhkan Penderita Covid-19 Secara Singkat

Dikutip Galamedia dari DailyMail belum lama ini, Bo yang tidak bekerja karena kondisinya mengatakan, "Mereka sangat berbeda dariku dan butuh waktu lama bagi saya untuk mengenali mereka semua."

Salah satunya adalah anak laki-laki bernama Toast yang baru berusia 13 tahun dan  sangat berisik. Menurut Bo dia suka bermain game dan merasa sangat dekat dengan kekasihnya Casey.

"Kadang-kadang Casey masuk ke kamar, bertanya apakah aku ingin secangkir teh dan memanggilku sayang. Tapi yang menjawab dalam diriku adalah seorang anak laki-laki berusia 13 tahun yang akan memanggilnya bung atau bro."

Baca Juga: Protes Din Syamsuddin Dituding Radikal, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas: Soal Lontaran Kritik Sah-sah Saja!

Ada juga sosok bernama Tracey yang sangat percaya diri. Bertolak belakang dengan Bo yang  sangat pemalu.

"Dia tak takut menerima minuman dari pria asing di klub dan  pernah sampai mencium seorang pria demi sebatang rokok. Padahal aku sama sekali tak merokok."

Di lain waktu muncul Layla, seorang anak kecil yang benar-benar kekanak-kanakan.

"Lalu ada Rosie yang tidak pernah membiarkanku marah. Kika Bo marah, Rosie akan muncul dan menghilangkan amarah itu."

Mereka  bisa bertahan beberapa menit atau lebih lama dari itu.

Baca Juga: Presiden Jokowi dan Moeldoko Berfoto Bareng Deni Siregar dan Abu Janda Cs, Inikah Adik Asuh dan Kakak Pembina?

"Salah satu dari mereka bisa muncul dan bertahan selama berhari-hari. Jika sudah begini orang-orang di sekitaku  hanya harus menunggu sampai Bo kembali."

"Kadang-kadang Casey meminta untuk bertemu Bo dan mereka memberitahunya bahwa dia harus menunggu."

Tak itu saja, setiap kepribadian memiliki selera makanan, pakaian, dan bahkan pasangan yang berbeda.

"Toast sangat menyukai pakaian yang longgar dan Layla sangat menyukai warna pink, hal-hal yang feminin sementara aku menyukai warna yang sederhana dan pakaian yang nyaman."

Baca Juga: Miyabi Ngaku Sempat Terkaget-kaget Dirinya Masuk Buku Pelajaran Sekolah di Indonesia

Menurut Bo mereka semua menyukai makanan yang berbeda, salah satunya pernah memesan ikan di restoran meski dirinya tak suka ikan.

Bo mulai menyadari kepribadiannya yang berbeda ketika masih remaja. Yaitu ketika sosok Texas perempuan paruh baya yang berapi-api mulai memusuhi teman-temannya.

Gejala gangguan lainnya termasuk zonasi di mana Bo tidak akan responsif untuk jangka waktu yang lama dan tidak ingat apa yang telah dia lakukan.

Baca Juga: Warga Jakarta Sempat Cekcok dengan Polisi di Bandung Lantaran Tak Bisa Tunjukkan Hasil Swab

"Texas muncul ketika aku berusia sekitar 14 tahun dan dia sangat membenci teman-temanku."

Bo yang awalnya tak sadar dengan apa yang dialaminya heran karena terkadang teman-temannya marah tanpa ia tahu kenapa.

"Tapi kemudian salah satu temanku mengonfrontasi Texas dan dia mengaku bahwa dia seharusnya tidak berada di tubuh saya." Bo pun dibuat ketakutan.

"Itu sangat menakutkan dan aku merasa seperti pemeran Jekyll dan Hyde."

Baca Juga: Anies Baswedan dan Ahmad Riza Patria Kompak Makan di Emperan Jalan, Sudjiwo Tedjo Sebut Situasi Koyak-Moyak

Bo mengungkapkan apa yang dialaminya saat ia berada dalam kondisi zonasi.

"Mungkin rasanya seperti masuk ke mobil dan berkendara ke suatu tempat tapi  ketika sampai di sana, aku tidak dapat mengingat perjalanannya."

Tak jarang Bo keluar dari zonasi dalam keadaan disosiatif.

"Aku pernah mengalami  perjalanan yang benar-benar membuat kepalaku serasa berputar dan aku tidak dapat mengingat semua."

Bo selalu merasakan pusing setelahnya. "Kupikir itu bagian dari adrenalin, naluri karena aku merasa dalam bahaya."

Baca Juga: Faisal Basri Sebut Koruptur Bakal Terus Berjaya di Panggung Politik

Rosie Weatherley, juru bicara badan amal kesehatan mental, Mind, mengatakan penderita Gangguan Identitas Disosiatif, akan mengalami perubahan parah dalam hal identitas.

"Berbagai aspek atau status identitas penderita sangat mungkin mengendalikan perilaku dan pikiran di waktu yang berbeda. Ini bisa terjadi dengan berbagai cara."

Setiap sosok identitas yang mincul memiliki pola berpikir dan hubungan yang berbeda dengan dunia.

Baca Juga: Harapkan Tak Lagi Banjir, Wapres RI Ma'ruf Amin: Kalau Berulang, Artinya Kita Itu Tidak Cerdas

"Mereka  kemungkinan memiliki usia dan jenis kelamin yang berbeda. Penderita juga mungkin merasakan kesamaan dengan sebagian. Beberapa orang menyebutnya sebagai identitas utama."

Ia menambahkan, sosok dengan identitas beragam itu bisa saja memiliki ingatan atau pengalaman yang bertentangan satu sama lain. "Sebagian menyebutnya perubahan parsial."

Selain itu penderita juga sangat mungkin tidak memiliki kendali atas kapan sosok identitas berbeda dalam dirinya mengambil alih.

Baca Juga: Aurel dan Atta Halilintar Menikah Bulan Depan, Krisdayanti: Anaknya Belum Bilang

"Dan mereka mungkin mengalami amnesia, tidak ingat apa yang terjadi ketika bagian lain dari identitanya  memegang kendali."

Dia memastikan sulit bagi penderita Gangguan Identitas Disosiatif, menjaga diri sendiri. Tapi  ada beberapa hal praktis yang dapat membantu.

Di antaranya membuat jurnal yang dapat membantu meningkatkan koneksi dan kesadaran antara berbagai bagian identitas.

Baca Juga: Ngaku Kaget, Mensos Risma: Ternyata ada Usaha Luar Biasa di Jatim

Pilihan lainnya menerapkan strategi praktis, misalnya memakai jam tangan, menyimpan daftar teman dan keluarga dengan detail kontak mereka atau menulis catatan untuk diri sendiri di rumah.

"Yang terpenting jagalah diri Anda secara fisik, termasuk cukup tidur, makan dengan baik, berolahraga dan berkonsultasi dengan ahli yang profesional."***

Editor: Mia Fahrani

Sumber: dailymail

Tags

Terkini

Terpopuler