Erdogan Akan Mencabut Pembatasan Sosial Covid-19 di Turki Mulai Maret

18 Februari 2021, 17:31 WIB
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. /ANTARA/REUTERS/HO-Presidential Press Office/aa. (Presidential Press Office/Handou/PRESIDENTIAL PRES)

GALAMEDIA – Dalam pertemuan kabinet yang digelar di ibu kota Turki, Ankara, Presiden Recep Tayyip Erdogan menyampaikan rencana untuk mengakhiri pembatasan sosial skala besar pada 17 Februari 2021.

Erdogan menyatakan, minggu keempat Februari merupakan waktu terakhir pemberlakuan pembatasan sosial, lansir Al Jazeera.

Dirinya menjelaskan, pencabutan pembatasan sosial ini akan dilakukan secara bertahap berdasarkan provinsi dengan kondisi tingkat infeksinya.

Baca Juga: Indonesia Berduka, Relawan Jokowi Tutup Usia, Jubir Presiden: Beristirahatlah dalam Damai Bung!

Saat ini Turki telah memberlakukan jam malam, penutupan aktivitas pada akhir pekan, dan pembatasan lainnya sejak Desember 2020.

Erdogan berencana akan membuka operasional pendidikan agar anak-anak bisa kembali sekolah pada 1 Maret 2021 mendatang.

Sejauh ini program vaksinasi yang telah diselenggarakan oleh kementerian kesehatan Turki sudah menyasar kepada hampir 5,7 juta orang.

Vaksin yang dipesan oleh pemerintah Turki untuk vaksinasi terhadap warganya menggunakan Sinovac yang berasal dari China Sinovac Biotech Ltd.

Baca Juga: Terawan Kembangkan Vaksin Covid Trending di Twitter, Gus Nadir: Kemarin Ngapain Aja Mas Bro?

Selain itu, Erdogan menyatakan bahwa kafe dan restoran yang sudah ditutup selama berbulan-bulan akan segera dibuka.

Presiden Turki ini akan mengkategorikan provinsi berdasarkan tingkat infeksi dan vaksinasi untuk bertahap dinormalisasi.

"Kami akan mengkategorikan provinsi kami sebagai provinsi berisiko rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi berdasarkan tingkat infeksi dan vaksinasi," ujar Erdogan di Ankara, 17 Februari 2021.

Dirinya sembari mengimbau masyarakat Turki untuk segera beraktivitas normal namun tetap memperhatikan protokol kesehatan.

"Mulai Maret kita mulai masa normalisasi bertahap," kata Erdogan.

Baca Juga: Covid RI Kamis 18 Februari 2021: Positif 1.252.685, Sembuh 1.058.222 dan Meninggal Dunia 33.969 Orang

Namun di sisi lain dia pun akan terus melakukan evaluasi proses menuju normalisasi dan pembukaan sekolah dalam beberapa minggu ke depan.

Hingga saat ini, jumlah kasus Covid-19 di negara bekas Khilafah Ottoman tersebut sudah mencapai lebih dari 2,6 juta orang terkonfirmasi positif.

Kasus kematian hampir menyentuh angka 27.000 jiwa yang mulai melanda Turki sejak Maret 2020.

Program vaksinasi sendiri telah dimulai pada Januari 2021 dan kasus pertambahan Covid-19 harian bertahan di angka 6.000 sampai 8.000 orang.

Baca Juga: Kompol Yuni Terjerat Narkoba, Sekjen Partai Demokrat: Ini Terlalu Gila, Pecat!

Di sisi lain terdapat kekhawatiran, namun Erdogan memberikan keyakinan bahwa Maret adalah awal perubahan normalisasi Turki.

Erdogan ingin memperlihatkan bahwa vaksinasi yang dilakukan pihaknya akan menampakan hasil sehingga pada Maret sudah layak untuk mengakhiri pembatasan sosial.

"Kami berada dalam posisi di mana kami dapat menghentikan gangguan ini menjadi ancaman dengan menunjukan lebih banyak kesabaran dan pengorbanan," tuturnya.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler