BI Jabar Mendorong Kembali Bergeraknya Sektor Perekonomian Lewat Implementasi Digital Farming

22 Februari 2021, 15:31 WIB
Penyerahan bantuan dari Bank Indonesia Jawa Barat kepada Pimpinan Ponpes Al Ghazaly, Ponpes Darul Fallah, Ponpes Nurul Ihya dan Ponpes Hidayatullah, terkait impelementasi digital farming, Minggu, 21 Februari 2021./Rio Ryzki Batee/Galamedia /

GALAMEDIA - Bank Indonesia Jawa Barat terus berupaya mengaplikasikan rekomendasi 5 kunci utama pemulihan ekonomi Jawa Barat.

Langkah yang dilakukan di antaranya penguatan sisi supply dengan mendorong bergeraknya kembali sektor ekonomi utama.

Upaya itu bisa berjalan dengan menghidupkan sektor pariwisata dengan tetap memperhatikan penerapan protokol Covid-19, menjaga kelancaran investasi sert mendorong UMKM dan pondok pesantren, termasuk sektor ekonomi kreatif.

Baca Juga: Gatot Nurmantyo Cs Desak Kemenlu RI Respons Cepat Sikap Amerika Serikat Soal Laut China Selatan

Dalam mendukung hal tersebut, Bank Indonesia Jawa Barat menyerahkan bantuan sarana dan prasarana pertanian dan perikanan untuk mendukung implementasi digital farming.

Bantuan berupa berupa greenhouse, screenhouse dan sarana budidaya lobster kepada 4 pondok pesantren di wilayah Bogor dan Depok, Minggu 21 Februari 2021.

"Hal ini sejalan dengan penguatan sisi supply yang dilakukan melalui pengembangan UMKM dan pondok pesantren sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru, serta percepatan digitalisasi ekonomi," terang Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jabar, Herawanto di sela kegiatan.

Penyerahan bantuan dilakukan di Pondok Pesantren Al Ghazaly, Bogor, dan diterima langsung oleh Pimpinan Ponpes Al Ghazaly, Ponpes Darul Fallah, Ponpes Nurul Ihya dan Ponpes Hidayatullah.

Baca Juga: Wajib Tahu, Ini Dia Protokol Terbaru Perjalanan Kereta Api di Indonesia

Menurutnya bantuan sarana dan prasarana pertanian dan perikanan yang diberikan, diharapkan mampu mendorong peningkatan kemandirian ekonomi pesantren sehingga dapat lebih berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jabar, Herawanto dalam acara pemberian bantuan greenhouse, screenhouse dan sarana budidaya lobster kepada 4 pondok pesantren di wilayah Bogor dan Depok, Minggu 21 Februari 2021./Rio Ryzki Batee/Galamedia

"Di sisi lain, pondok pesantren juga mampu berperan dalam menciptakan kemandirian pangan sebagai salah satu kesiapan dalam menghadapi kemungkinan krisis pangan sebagaimana peringatan FAO pada awal 2020 lalu," terangnya.

Herawanto menjelaskan, pengembangan kemandirian ekonomi pondok pesantren merupakan bagian dari konsep ekonomi dan keuangan, yang berlandaskan pada nilai dan prinsip syariah yang pada dasarnya adalah konsep inklusif dan universal sesuai dengan prinsip Rahmatan Lil' Alamin.

Baca Juga: Papa Surya Setuju Nino Gugat Cerai Elsa: Bocoran Sinopsis dan Link Streaming Ikatan Cinta 22 Februari 2021

Sehingga melibatkan seluruh lapisan masyarakat tanpa sekat-sekat SARA, yang pada akhirnya diharapkan dapat berkontribusi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

"Dalam era pemanfaatan teknologi digital seperti saat ini, proses pengembangan ekonomi pesantren dilakukan secara end to end dengan bercirikan pemanfaatan digital baik dalam aktivitas usaha, termasuk dalam transaksi pembayaran," tuturnya.

Selain menyerahkan paket bantuan, dilakukan juga implementasi QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) dalam transaksi ZISWAF di lingkungan pondok pesantren yang didukung oleh LinkAja Syariah.

Baca Juga: Dukung Transaksi Nontunai Melalui QRIS, bjb DigiCash Hadir di Cibadak Culinary Night

Sementara itu, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, mengapresiasi Bank Indonesia di wilayah Jawa Barat yang memiliki kepedulian terhadap pengembangan ekonomi pondok pesantren, melalui berbagai sinergi dan kolaborasi dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Sekaligus pengendalian inflasi yang utamanya dilakukan di Ponpes Al Ghazaly.

"Kami mengajak seluruh jajaran kementerian pertanian, untuk juga turut mendukung pengembangan digital farming di lingkungan pondok pesantren," ucapnya.

Hal senada disampaikan Walikota Bogor, Bima Arya Sugiarto berharap dengan dukungan Bank Indonesia di wilayah Jawa Barat yang menjadi mitra strategis pemerintah, khususnya kota Bogor, dalam upaya pengembangan ekonomi dan pengendalian inflasi di wilayah Bogor.

"Kami mengapresiasi dukungan BI Jabar, terlebih dengan mengedepankan pemanfaatan digital guna efisiensi dan efektivitasnya," tambahnya.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler