Terungkap Alasan Partai Demokrat Memecat 7 Kader, Mulai dari Adu Domba hingga Terlibat Kudeta

28 Februari 2021, 08:36 WIB
Logo Partai Demokrat. /Pikiran-Rakyat/Amir Faisol

GALAMEDIA - Partai Demokrat baru saja memecat sebanyak tujuh kader karena dinilai telah berkhianat hingga melakukan tindakan yang meresahkan.

Tujuh kader yang dipecat secara tidak hormat tersebut antara lain, Marzuki Alie, Darmizal, Yus Sudarso, Tri Yulianto, Jhoni Allen Marbun, Ahmad Yahya, dan Syofwatillah Mohzaib.

Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra melalui keterangannya juga menguak alasan pemecatan ketujuh kader pengkhianat tersebut.

Baca Juga: Selebgram Millen Cyrus Terjaring Razia Petugas Polda Metro Jaya di Bar

Dilansir Galamedia dari laman resmi Partai Demokrat, Herzaky menuturkan ada banyak alasan pemecatan mulai dari adu domba, hingga terlibat gerakan ambil alih atau kudeta partai demokrat.

“Sehubungan dengan desakan yang kuat dari para kader Partai Demokrat, yang disampaikan oleh para Ketua DPD dan Ketua DPC untuk memecat para pelaku Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat (GPK-PD) secara inkonstitusional,” ujarnya.

“Maka DPP Partai Demokrat memutuskan untuk memberikan sanksi pemberhentian tetap dengan tidak hormat,” terangnya.

Baca Juga: Ditangkap KPK Diduga Lakukan Gratifikasi, Gubernur Nurdin Abdullah: Sama Sekali Tidak Tahu, Demi Allah

Dalam rilis yang diterbitkan di laman Partai Demokrat Darmizal, Yus Sudarso, Tri Yulianto, Jhoni Allen Marbun, Syofwatillah Mohzaib, dan Ahmad Yahya, terbukti melakukan tindakan yang merugikan partai demokrat.

Mereka terbukti telah mendiskreditkan, mengancam, menghasut, mengadu domba, melakukan bujuk rayu dengan imbalan uang dan jabatan serta menyebarluaskan kabar bohong dan fitnah dan hoax kepada kader pusat hingga daerah.

Partai Demokrat dinilai gagal dan karenanya kepengurusan Partai Demokrat hasil Kongres V PD 2020 harus diturunkan melalui Kongres Luar Biasa (KLB) secara illegal dan inkonstitusional dengan melibatkan pihak eksternal.

Baca Juga: Jadwal SCTV 28 Februari 2021: Buku Harian Seorang Istri Tayang Lebih Awal

“Padahal, kepemimpinan dan kepengurusan serta AD/ART Partai Demokrat hasil Kongres V PD 2020, telah mendapatkan pengesahan dari pemerintah,” jelasnya.

Lebih lanjut, Herzaky mengatakan tindakan kader pengkhianat ini jelas merongrong kedaulatan, kehormatan, integritas, dan eksistensi Partai Demokrat.

Gerakan pengambilalihan kepemimpinan atau kudeta Partai Demokrat sangat melukai perasaan para pimpinan, pengurus, dan kader Partai Demokrat di seluruh tanah air.

Baca Juga: Disentil Warganet Soal Demokrat dan SBY, Marzuki Alie: Partai yang Membesarkan Atau Kader yang Membesarkan!

“Tudingan-tudingan para pelaku GPK-PD tentang kekecewaan terkait Pilkada 2020, jelas tidak relevan. Faktanya, hasil Pilkada 2020 Partai Demokrat jauh melampaui target kemenangan, yakni hampir 50 persen,” ucapnya.

Sementara itu, pemecatan terhadap Marzuki Alie dilakukan terbukti lantaran ada pelanggaran etika yang mengganggu kehormatan dan kewibawaan Partai Demokrat.

Marzuki Alie dinilai kerap melakukan tindakan dan melontarkan ujaran kebencian kepada Partai Demokrat terkait organisasi, kepemimpinan dan kepengurusan yang sah.

Baca Juga: Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah Jalani Isolasi Mandiri di Tahanan KPK

Banyak kader pusat dan daerah merasa terganggu dengan pernyataan Marzuki Alie di media sosial karena menghambat kerja-kerja politik untuk memperjuangkan harapan rakyat.***

 

Editor: Dadang Setiawan

Tags

Terkini

Terpopuler