GALAMEDIA – Kisruh dan polemik Partai Demokrat kini semakin memanas dan meruncing usai secara resmi DPP Partai Demokrat mengumumkan pemecatan kepada tujuh kadernya.
Pemecatan atas kader Partai Demokrat masih berkaitan dengan isu kudeta yang mencuat awal Februari 2021 yang lalu. Salah satu di antara tujuh kader yang diberhentikan dengan tidak hormat adalah Jhoni Allen Marbun dan Marzuki Alie.
Usai diberhentikan, secara mengejutkan Jhoni Allen tiba-tiba muncul memberikan pernyataan yang menghebohkan dan semakin memperpanas suasana politik tanah air.
Baca Juga: Keras! Tudingan Balik Wasekjen PD kepada Jhoni Allen, Ia Ahistoris dalam Pendirian Partai Demokrat
Dalam tayangan YouTube milik Marzuki Alie yang tayang pada Senin, 1 Maret 2021, Jhoni dengan terang mengatakan bahwa Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bukan merupakan bagian dari pendiri Partai Demokrat.
Bahkan, dengan tegas Jhoni menyebut bahwa SBY tidak ikut berkeringat apalagi berdarah-darah dalam pendirian Partai Demokrat.
"Demi Tuhan saya bersaksi bahwa SBY tidak berkeringat sama sekali apabila berdarah-darah sebagaimana pernyataannya di berbagai kesempatan," tutur Jhoni Allen, dilansir Galamedia Senin, 1 Maret 2021 dari YouTube Bang MA Official.
Selain itu, Jhoni juga membeberkan ihwal kudeta yang selama ini disebut-sebut oleh Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Kudeta di Partai Demokrat kata Jhoni, hanya baru terjadi satu kali yakni saat SBY merebut kepemimpinan Demokrat dari Anas Urbaningrum.
Seperti tidak terima dengan pernyataan Jhoni Allen dan beberapa tokoh lain yang telah diberhentikan yang cenderung memojokkan SBY yang kini menjabat sebagai Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Herman Khaeron yang juga merupakan anggota DPR Fraksi Partai Demokrat turut buka suara.
Dilansir Galamedia dari akun twitter-nya @akang_hero, Herman mengatakan bahwa Partai Demokrat lahir dan besar karena ketokohan seorang SBY.
“Partai Demokrat lahir dan besar karena Pak SBY sebagai tokohnya, kerja keras seluruh kader, dan pastinya dukungan masyarakat,” tuturnya, Senin 1 Maret 2021.
Selain itu, ia juga mengatakan bahwa kelahiran dan eksistensi Partai Demokrat bukan karena para pelaku gerakan pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat (GPK PD) dan kelompoknya yang berupaya merebut dan menjual Partai Demokrat. Bahkan kata dia, pembelinya sudah ada.
“Bukan karena para pelaku GPK-PD dan kelompoknya yang sedang berupaya merebut dan menjual partai karena pembelinya sudah ada,” tandasnya.***