GALAMEDIA - Sorotan publik Indonesia tertuju ke Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat, 5 Maret 2021.
Di sana digelar Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat yang digelar oleh kubu kontra Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Hasil KLB, peserta sepakat memilih Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko sebagai Ketua Umum. Mantan tim sukses Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Pilpres 2019, Mustofa Nahrawardaya ikut berkomentar.
Ia tampak geram dengan pemandangan yang diperlihatkan elite politik ke masyarakat Indonesia yang saat ini tengah dalam kondisi sulit.
Mustofa bahkan menyebut KLB yang digelar oleh kubu Moeldoko melawan kubu AHY ini merupakan tontonan yang menjijikkan.
Dalam cuitannya, Mustofa juga menyinggung soal peristiwa penembakan Laskar FPI di KM 50 Tol Jakarta-Cikampek hingga peristiwa penusukan Wiranto di Banten.
Baca Juga: Polda Sumut Buka Suara Soal KLB Demokrat: Kami Tidak Ikut Campur Internal Partai
Baca Juga: Sekretaris Satgas Saber Pungli : Kantor Imigrasi Rawan Terjadinya Tindakan Pungutan Liar
"Hari ini, kita dipertontonkan pertunjukan paling menjijikkan di seluruh dunia. Sudahlah, gak usah bahas siapa yg bohong di kasus KM50," tulis Mustofa dikutip Galamedia, Jumat, 5 Maret 2021.
Ia juga melanjutkan cuitannya. "Gak usah penasaran sama kasus ditusuknya Wiranto! Sampai di sini saja cukup. Mau Muntah!" tegasnya.
Sebelumnya, Mustofa juga menyinggung Moeldoko dengan sepak terjangnya.
Baca Juga: Jokowi Gaungkan Cinta Produk Indonesia, Pemerintah Bakal Impor 1 Juta Ton Beras
Baca Juga: Selain Jabar dan Sulsel, DPD Demokrat Jatim Turut Menolak Hasil KLB Ilegal di Sumut
"Yang enggak habis pikir, kenapa Pakde Moel gitu lho yang ditunjuk. Apa motifnya? Kira-kira berapa habiskan duit untuk merancang KLB sebesar ini? Masa-masa Corona kok ya sempat2nya merancang event kek gitu. Ini kukira ada apa-apanya. Kapan-kapan bakal bocor," ungkap dia.
Seperti diketahui, KLB Partai Demokrat yang digelar di Hotel The Hill Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Jumat 5 Maret 2021, akhirnya memilih Moeldoko sebagai Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat.
Baca Juga: Terpilihnya Moeldoko di KLB Demokrat, Wasekjen Demokrat: Kudeta Memang Benar Adanya
Keputusan ini pun sudah diketuk dalam sidang, namun masih menunggu persetujuan Moeldoko, yang langsung ditelepon panitia kongres.
Mendengar hal tersebut, Moeldoko pun memberikan tiga pertanyaan sebelum menerima amanah tersebut, yaitu meminta kader untuk serius mendukungnya.
Salah satu dari tiga pertanyaan tersebut adalah perihal keseriusan para peserta KLB terkait dukungan mereka kepada Moeldoko.
Kemudian karena para peserta KLB serius untuk mendukung, Moeldoko pun akhirnya menerima jabatan tersebut.***