Diprotes Berbagai Negara, Ini Alasan China Minta Tes Anal Covid-19 pada Wisatawan

6 Maret 2021, 12:52 WIB
Ilustrasi COVID-19 ///Ken Affila Syach Maulana///Pixabay/geralt


GALAMEDIA - Wisatawan yang berkunjung ke beberapa kota di China diminta untuk melakukan tes usap anal untuk Covid-19. Dilansir Galamedia dari Live Science, tindakan tersebut telah memicu protes dari berbagai negara.

Pada Minggu ini, pejabat di Jepang mengeluh bahwa beberapa warga Jepang yang tiba di China telah menjalani tes tersebut, namun kemudian 'menyebabkan sakit psikologis yang hebat'.

Dan pada Februari lalu, beberapa diplomat Amerika Serikat (AS) juga mengatakan mereka diminta untuk mengikuti tes anal tersebut, dan memicu keluhan dari Departemen Luar Negeri AS.

Baca Juga: Elsa Mengungkap Identitas Reyna, Ibu Rosa Sedih: Sinopsis Ikatan Cinta 6 Maret 2021

"Departemen Luar Negeri tidak pernah menyetujui pengujian semacam ini dan memprotes langsung kepada Kementerian Luar Negeri ketika kami mengetahui bahwa beberapa staf menjadi sasarannya," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS.

Akan tetapi, pejabat China menyangkal bahwa diplomat AS telah diminta untuk menjalani tes anal.

Tidak diketahui berapa banyak wisatawan internasional yang diminta untuk melakukan tes anal, tetapi Kota Beijing dan Shanghai dilaporkan telah meminta tes untuk beberapa kedatangan ke kota tersebut.

Baca Juga: Ironis, Mendag Izinkan Impor Beras 1 Juta Ton, Hidayat Nur Wahid: Padahal Jokowi Gaungkan Benci Produk Asing

Beberapa dokter China mengatakan tes dilakukan untuk menangkap pembawa virus yang mungkin tidak menunjukkan gejala, atau yang mengembangkan gejala ringan tetapi pulih dengan cepat. Itu karena virus corona baru dapat dideteksi dalam tinja lebih lama daripada di hidung dan tenggorokan.

"Beberapa pasien tanpa gejala atau mereka dengan gejala ringan pulih dengan cepat (dari Covid-19), dan mungkin tes tenggorokan tidak akan efektif untuk orang-orang ini," kata Li Tongzeng, seorang dokter penyakit menular di China.

Ia juga mengatakan para peneliti telah menunjukkan bahwa untuk beberapa orang yang terinfeksi, durasi waktu hasil nukleat positif bertahan lebih lama pada tes kotoran dan usap anal mereka (sampel) dibandingkan pada saluran pernapasan bagian atas.

Baca Juga: Catat! Ini Tips Menjaga Miss V Agar Tetap Sehat dan Terawat, Wanita Wajib Tahu

Oleh karena itu, menambahkan tes usap anal dapat meningkatkan tingkat deteksi positif dari yang terinfeksi, mengacu pada apa yang disebut tes diagnostik polymerase chain reaction (PCR) untuk virus tersebut.Beberapa warga negara China juga diharuskan melakukan tes anal untuk Covid-19.

Pada Januari lalu, lebih dari 1.000 siswa dan guru di sebuah distrik sekolah di Beijing menerima tes usap dubur, serta tes usap hidung, untuk Covid-19 setelah seorang siswa berusia 9 tahun di distrik tersebut dinyatakan positif.

Tes tersebut telah menjadi kontroversi di antara para ahli, bahkan di China. Yang Zhanqiu, wakil direktur departemen biologi patogen di Universitas Wuhan, mengatakan kepada surat kabar China, Global Times pada Januari bahwa tes hidung dan tenggorokan masih lebih efektif daripada tes anal. Karena virus diketahui menyebar melalui tetesan pernapasan, bukan melalui feses.

Baca Juga: Pemain Sepok Bola Dunia Ini Ternyata Adik-Kakak, Salah Satunya Paul Pogba dan Florentin Pogba

Jika tujuan dari tes ini adalah untuk mencegah orang yang terinfeksi menyebarkan virus, maka tes hidung atau tenggorokan akan bekerja paling baik.

"Ada kasus tentang tes virus corona positif pada kotoran pasien, tetapi tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa itu ditularkan melalui sistem pencernaan seseorang," kata Yang.

Para ahli di luar China juga mempertanyakan praktik tersebut, karena mereka yang dites positif Covid-19 pada tes anal. Seharusnya dilakukan pada tes hidung atau tenggorokan yang kemungkinan tidak akan sangat menular.***

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah

Tags

Terkini

Terpopuler