TB Hasanuddin: Bela Negara Melalui Kebudayaan Sangat Penting Tapi Jarang Diperhatikan

6 Maret 2021, 19:37 WIB
Anggota Komisi I DPR RI, Mayjen (Purn) TB Hasanuddin.Rio Ryzki Batee/Galamedia /

GALAMEDIA - Anggota Komisi I DPR RI, Mayjen (Purn) TB Hasanuddin menilai bahwa bela negara melalui kebudayaan memiliki peran penting namun jarang diperhatikan.

Mengingat dari budaya tersebut, bisa membentuk karakter dalam meningkatkan kualitas individu bangsa.

Menurutnya dengan penguatan seni dan budaya akan menumbuhkan kejujuran individu bangsa. Dimana dari kejujuran tersebut, akan melahirkan sikap-sikap positif lainnya, seperti menjaga harga diri bangsa atau gotong royong.

Baca Juga: Moeldoko Ketum Demokrat, Jimly Asshidiqie: Bisa Saja Presiden Angkat KSP Baru

"Kita bisa melakukan bela negara melalui budaya dan seni pencak silat. Kita ketahui bersama bahwa melalui pencak silat bisa membentuk fisik dari yang mengikuti dan melestarikannya juga," tururnya pada 'Saresehan untuk Bela Negara' di Kawasan Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Sabtu 6 Maret 2021.

"Tapi yang terpenting adalah pendidikan karakter yang terkandung dalam seni pencak silat tersebut," lanjut dia.

Dikatakannya, bela negara tidak hanya sebatas dengan yang berkaitan dengan fisik. Namum ada hal lainnya, yang tidak terpikirkan padahal termasuk bela negara.

"Misalnya mencintai produk dalam negeri, lalu tidak korupsi, itu adalah bentuk bela negara," ujarnya.

Baca Juga: Kembali ke Persib, Ferdinand Menyebut sebagai Takdir Tuhan

Hasanuddin menerangkan bahwa bela negara melalui budaya akan terus digaungkannya. Salah satu caranya dengan memanfaatkan media milik pemerintah seperti RRI dan TVRI.

"Maka kami akan memberikan ruang lebih kepada para seniman untuk menguatkan budaya, salah satunya di Jawa Barat," katanya.

Disinggung terkait suasana politik di Indonesia saat ini, lanjutnya, ia berharap agar para politikus berubah menjadi negarawan. Sehingga lebih memperhatikan kepentingan orang banyak.

"Membentuknya menjadi negarawan ini, salah satunya dengan budaya," ucapnya.

Oleh karena itu, Hasanuddin berpesan dengan bela negara lewat budaya ini, justru akan juga memperkuat hidup di masa pandemi tersebut. Seperti dengan secara disiplin menerapkan protokol kesehatan.

Baca Juga: Update Covid-19 RI per 6 Maret 2021: Kasus Jadi 1.373.836 Orang, Sembuh Bertambah 6.823

Direktur Utama RRI, Mohammad Rohanudin menerangkan dengan budaya ternyata telah menyelamatkan kehidupan itu sendiri.

Salah satunya terjadi di masyarakat Badui, yang merupakan masyarakat yang paling aman dari Covid-19 karena menjaga budayanya.

Ia menjelaskan bahwa dalam menunjang budaya, pihaknya telah membuat aplikasi bagi budaya tersebut dengan nama RRI Play Go. ‎Aplikasi ini bahkan menjadi terbaik di dunia untuk kelas aplikasi tentang pengenalan budaya.

"Kami memuat artikel berikut gambar dan video terkait 250 budaya yang ada di Indonesia. Jadi jika kita pergi ke suatu tempat maka disitu langsung akan terpampang ciri khas budaya tersebut," tuturnya.

Rektor Institut Seni dan Budaya Indonesia (ISBI) Bandung, DR Hj Een Herdiani M.Hum menambahkan, RRI harus menjadi salah satu tempat sebagai fasilitator budaya.

Baca Juga: Kisah Untuk Geri Banjir Pujian, Netizen: Vibesnya Drakor Banget, Visualnya Parah !!!

"Kemendikbud sedang mempersiapkan agar seniman ini masuk menjadi profesi, sehingga menjadi assesment bagi para seniman untuk dihargai sebaik mungkin. Dengan begitu, dipastikan profesi seniman menjadi salah satu profesi yang akan lebih dihargai," jelasnya.

Een juga berjanji ISBI akan membantu untuk mensosialisasikan empowering masyarakat melalui budaya.

"Salah satu caranya adalah dengan program KKN yang telah banyak mempersatukan masyarakat," tambahnya.

Dalam kesempatan tersebut, hadir juga Direktur Bela Negara Kemenhan Jubei Levianto, Direktur Saung Angklung Udjo Taufik Hidayat, Sastrawan Acep Zamzam Noor, Koregrafer Lena Guslina, DR Dadang Rahmat Hidayat, Dekan Fikom Unpad.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler