Sindir Moeldoko Tidak Beradab, Christ Wamea: Baru Mau Rencana Capres Saja Sudah Jadi Begal Partai

7 Maret 2021, 21:38 WIB
Tokoh Papua Christ Wamea. /Twitter @PutraWadapi

GALAMEDIA - Tokoh Papua, Christ Wamea, yang juga selama ini dikenal oposan terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali buka suara pasca Moeldoko terpilih sebagai Ketua Umum Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang.

Kendati tidak dengan gamblang menyebut nama Moeldoko, dalam cuitannya di Twitter @PutraWadapi pada Minggu, 7 Maret 2021 ia menyinggung bahwa seseorang yang berencana menjadi calon Presiden (Capres) membegal partai secara tidak beradab.

"Baru mau rencana capres saja sudah begal partai orang dengan tidak beradab," ujarnya.

Baca Juga: Meskipun Ada Ketua Tandingan Versi KLB, AHY Tegaskan Partai Demokrat Tetap Solid

Ia juga mengatakan bahwa seandainya sudah menjadi Presiden menurutnya rakyat yang cerita mimpi saja bisa dipenjara.

"Apalagi kalau sudah jadi Presiden rakyat cuma cerita mimpi saja bisa dimasukkan dalam penjara," lanjut dia.

Tidak kali ini saja, sejak KLB Demokrat ini bergulir, Christ Wamea kerap melontarkan kritik terkait keterlibatan Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko dalam kisruh yang terjadi di tubuh Demokrat.

Baca Juga: Soal KLB Moeldoko, Rocky Gerung: Pemerintah Zig Zag dalam Upaya Meraba Arah Politik

Bahkan, ia mendesak agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memberhentikan Moeldoko agar tidak dianggap menjadi bagian yang merestui tindakan Moeldoko tersebut.

"Supaya tidak dikenang restui sabotase Demokrat, Jokowi segera copot Moeldoko," ujarnya.

Seperti diketahui, pada Jumat yang lalu telah digelar KLB yang diinisiasi oleh kader-kader senior Partai Demokrat seperti Max Sopacua dan Jhoni Allen.

Baca Juga: Berharap KLB Demokrat Disahkan, Ketum ProDEM: Kita Lihat Sekuat Apa Pertahankan Kepemimpinan yang Anda Rampas

Dalam gelaran KLB Demokrat yang dilaksanakan di Hotel The Hill, Deli Serdang Sumatera Utara itu menetapkan KSP Moeldoko sebagai Ketua Umum gantikan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Usai penetapan itu, AHY kemudian bereaksi dan menyatakan bahwa KLB itu tidak sah bahkan inkonstitusional.

Sikap yang sama juga ditunjukkan oleh Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Baca Juga: Teddy Gusnaidi Beri Pertanyaan Menohok untuk Annisa Pohan: Jangan-jangan Tidak Tahu Konstitusi

SBY membeberkan bahwa KLB yang digelar Jhoni Allen Cs itu melanggar aturan sebagai syarat KLB.

Tidak sedikit, kader-kader dan simpatisan AHY menganggap bahwa tindakan yang dilakukan Moeldoko adalah tindakan yang tidak beretika, bahkan menyebut sebagai 'begal' partai.

Anggapan itu muncul mengingat Moeldoko adalah pihak eksternal di Partai Demokrat bahkan merupakan seorang pejabat pemerintahan.***

Editor: Dadang Setiawan

Tags

Terkini

Terpopuler