GALAMEDIA - Program rumah DP 0 persen milik Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kini sedang jadi sorotan.
Pasalnya, selain program tersebut sepi peminat, kini kasus dugaan korupsi justru mencuat berkaitan dengan pengadaan rumah dalam program andalan Anies Baswedan itu.
Belakangan diketahui, Direktur Utama (Dirut) PD. Pembangunan Jaya telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas dugaan suap pengadaan lahan.
PD Pembangunan Sarana Jaya sendiri merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang menangani pembangunan berbagai properti di DKI Jakarta, termasuk program Rumah DP 0 persen ini.
Disis lain, program ini kian jadi sorotan lantaran pengadaan rumah yang tidak memenuhi target.
Tahun ini, adalah tahun keempat kepemimpinan Anies Baswedan realisasi program itu bahkan tidak sampai 1 persen.
Baca Juga: Sinetron Ikatan Cinta Sebentar Lagi Tayang: Aldebaran Menguping Perbincangan Andin dan Elsa
Hingga saat ini baru 780 rumah dibangun atau hanya 0,26 persen saja dari target 300.000 rumah selama 5 tahun.
Kendala yang dihadapi oleh program ini sehingga masih mandek realisasinya yakni selain kendala pembangunan, selain itu pula sepi peminat.
Diperparah lagi kini kasus korupsi yang mulai terkuak yang menambah program ini kian diujung tanduk.
Baca Juga: Tiba-tiba Inisiator KLB Partai Demokrat Darmizal Menangis Hingga Mengaku Telah Berdosa Besar
Eks politisi dan pengamat politik Ferdinand Hutahaean turut menyoal capaian program tersebut yang kini tidak memenuhi target yang direncanakan Anies Baswedan sebelumnya.
"Kalau dia (Anies Baswedan) bekerja, tahun ketiga setidaknya sudah terbangun 200 ribu rumah dari target 300 ribu," ujarnya dikutip Galamedia dari akun Twitternya @Ferdinandhaean3 Selasa, 9 Maret 2021.
Sementara itu ia mempertanyakan kinerja Anies baswedan yang hanya membangun 780 saja.
Baca Juga: Anggota DPRD F-Demokrat Ini Ajak Seluruh Kader Tak Terpengaruh Isu Dualisme Partai
"Yang selesai 780 artinya Anies tidak bekerja, ngurusin trotoar terus," tandasnya.
***