Tiba-tiba Inisiator KLB Partai Demokrat Darmizal Menangis Hingga Mengaku Telah Berdosa Besar

- 9 Maret 2021, 18:25 WIB
Darmizal, salah satu inisiator Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Deli Serdang, menangis saat memberikan keterangan di Jakarta, Selasa, 9 Maret 2021.
Darmizal, salah satu inisiator Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Deli Serdang, menangis saat memberikan keterangan di Jakarta, Selasa, 9 Maret 2021. /Akbar Nugroho Gumay/ANTARA/


GALAMEDIA - Inisiator Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Sibolangit, Deli Serdang itu, Darmizal menangis seraya mengakui dosa yang telah diperbuatnya.

Hal itu diutarakannya saat berbincang-bincang dengan sejumlah wartawan di kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa, 9 Maret 2021.

Ia juga menyinggung proses terpilihnya Moeldoko sebagai ketua umum melalui KLB Sibolangit.

Dikatakan, terpilihnya Moeldoko itu sama sekali bukan keinginan Kepala Staf Presiden (KSP).

Melainkan murni permintaan dari semua kader Partai Demokrat yang ingin menyelenggarakan KLB.

Baca Juga: Sebut KLB Moeldoko Tak Berizin, Gubernur Edy Rahmayadi: Jangan Jadikan Sumatera Utara Ajang KLB Tak Sah

“Beliau (Moeldoko) tidak pernah datang kepada kami meminta menjadi Ketum Demokrat, untuk bertemu, kecuali kami undang,” akunya.

Sehubungan hal itu, Darmizal menyatakan, kabar tanpa dasar yang menuduh Moeldoko yang berhasrat ingin menjadi Ketum Demokrat itu tidak benar.

“Pak Moeldoko tidak pernah bercita-cita menjadi Ketum Demokrat. Tapi nasiblah yang mengantarkan beliau menjadi ketum dengan permintaan kader Demokrat,” tegasnya.

Darmizal pun tampak menangis menyesali perbuatannya serta mengungkap penyesalannya.

Ia menyesal karena berhasil mengantarkan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi Ketua Umum Demokrat dua periode.

Baca Juga: Anggota DPRD F-Demokrat Ini Ajak Seluruh Kader Tak Terpengaruh Isu Dualisme Partai

“Saya sangat menyesal karena menjadi aktor utama tim SBY menjadi ketum dua periode di Bali dan di Surabaya,” ungkapnya sambil menangis.

Darmizal mengatakan, apa yang telah ia lakukan itu adalah sebuah dosa besar kepada partai berlambang bintang mercy tersebut.

“Ini dosa terbesar saya. Rekan-rekan media, saya menyesal karena mulai pimpinan SBY itu, mulai ketua DPD wajib menyetor mahar ke DPD,” ungkapnya.

Untuk diketahui, KLB Demokrat di Sibolangit melahirkan sejumlah keputusan penting.

Pertama, memberhentikan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sekaligus menetapkan Moeldoko sebagai ketua umum.

Hal ini sekaligus menyatakan kepengurusan DPP Demokrat di bawah komando AHY demisioner.

Baca Juga: AHY Unggah Video Testimoni Kader Partai yang Diimingi Uang Rp 100 juta, Netizen: Yang Benar Selalu Menang

Selain itu, KLB juga menganulir keputusan DPP Demokrat kubu AHY yang memecat sejumlah kader dan politisi senior.

KLB Sibolangit juga menetapkan kembali pada AD/ART yang tak mencantumkan keberadaan Majelis Tinggi Partai Demokrat.

Dengan demikian, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dianggap tidak lagi memiliki posisi maupun jabatan di partai tersebut.

Sementara, KLB juga memutuskan Marzuki Alie sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Periode 2021-2025.

Sedangkan posisi Sekjen Partai Demokrat diamantkan kepada Jhoni Allen Marbun.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x