Pulang dari Luar Kota, Warga Cimahi Terpaksa Jalani Isoman

16 Maret 2021, 19:55 WIB
Tim Satgas Penanganan Covid-19 Kelurahan Citeureup sedang melakukan monitoring ke rumah warga yang melakukan perjalanan ke luar kota, Selasa 16 Maret 2021, dimana salah satu di antaranya merupakan kontak erat pasien Covid-19./Laksmi Sri Sundari/Galamedia /

GALAMEDIA - Delapan warga di RW 10 dan 09 Kelurahan Citerureup, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi terpaksa harus menjalani isolasi mandiri.

Sebelumnya, mereka melakukan perjalanan ke luar kota bersama seorang warga yang kontak erat dengan pasien positif Covid-19.

Berdasarkan keterangan Ketua RW 10 Kelurahan Citeureup, Sutaryat (49), kedelapan warga tersebut melakukan perjalanan ke Sukabumi untuk menghadiri acara keagamaan pada Sabtu 13 Maret 2021 dengan menggunakan kendaraan roda empat.

Baca Juga: Dedi Mulyadi Ajak Bocah Penjual Cilok ke Gedung DPR, Budi Waseso Ikut Ngeborong

Awalnya mereka tidak mengetahui jika ada salah satu warga yang ada dalam satu mobil itu merupakan kontak erat dengan pasien Covid-19.

Pasalnya, mereka baru mengetahui jika istri dari warga tersebut positif Covid pada Senin, 15 Maret 2021 atau dua hari setelah melakukan perjalanan ke luar kota.

"Istrinya ini ternyata positif Covid-19. Waktu ke sukabumi itu sedang menunggu hasil swab test, karena sebelumnya diketahui reaktif setelah menjalani rapid test. Harusnya sebelum keluar hasil swab, bapa ini tetap berada di rumah untuk isolasi mandiri," katanya.

Menurut Sutaryat, saat menjalani rapid test dan diketahui hasilnya reaktif, dilanjutkan dengan swab test, seharusnya warga tersebut menjalani isolasi mandiri sambil menunggu hasil swab test.

Baca Juga: Terhantam Pandemi Covid-19, Monel Gelar Virtual Fashion Show

"Dari puskesmas sudah dianjurkan untuk lapor, isolasi mandiri di rumah sebelum keluar hasil swab. Tapi tidak diindahkan, orangnya ngeyel, masih beraktivitas di luar, malah mengajar ngaji anak-anak," ungkap dia.

"Ke pa RT juga tidak lapor kalau sedang menunggu swab test, jadi tidak ada yang disebut isolasi mandiri teh. Dia bilangnya gimana Allah aja, ya ga bisa begitu ya," sambungnya.

Pihaknya sangat menyayangkan dengan sikap warganya tersebut. Apalagi membawa serta warga lain untuk melakukan kegiatan keagamaan di sukabumi.

"Yang berangkat itu ada 8 orang, 6 diantaranya merupakan warga RW 10, 1 orang warga RW 09, dan satu lagi warga Kabupaten Bandung Barat. Andai saja lapor ke RT atau DKM setempat, kami pasti akan mencegahnya untuk pergi," katanya.

Pihak RW kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Tim Satgas Penanganan Covid-19 Kelurahan Citeureup, yang kemudian ditindaklanjuti dengan turun langsung ke lapangan.

Baca Juga: Tekan Angka Pengangguran, Pemkot Cimahi Luncurkan Silima

Hal itu dibenarkan Lurah Citeureup, Tresna Nur Ramdhani. "Iya tadi kami monitoring warga yang berangkat ke acara keagaamaan di Sukabumi. Salah satu warga yang ikut istrinya positif (Covid-19). Mereka harus ikuti protokol kesehatan, isolasi mandiri selama 10 hari. Apabila ada gejala lapor segera," terangnya.

Diakui Tresna, kedelapan warga yang melakukan perjalanan ke luar kota tersebut belum menjalani swab test. "Aturan dari Kemenkes belum dulu swab, karena tidak bergejala, sambil menunggu isolasi mandiri 10 hari. Apabila ada gejala, baru akan ada tindakan dari Puskesmas," katanya.

Meski ada yang positif Covid-19, pihaknya belum berencana menerapkan isolasi wilayah atau lockdown. "Susah ya karena beda RT. Tapi Tetap di pantau oleh Satgas RW," ucap Tresna.

Untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari warga yang menjalani isolasi mandiri, warga sekitar secara swadaya memberikan bantuan. "Dari swadaya masyarakat, dari pemerintah masih proses," sebutnya.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler