Tak Diperhatikan, Pemkot Bandung Diminta Revitalisasi Stilasi dan Monumen BLA jadi Destionasi Wisata

24 Maret 2021, 11:32 WIB
Salah satu dari 10 stilasi atau penanda Peristiwa Bandung Lautan Api yang hilang di depan kantor Bank Mandiri Jalan Asia Afrika, dulu menjadi Markas Resimen 8 TKR tempat tercetusnya pembakaran Kota Bandung. /Portal Bandung Timur/heriyanto

 

GALAMEDIA - Meski diperingati setiap tahun, namun stilasi maupun monumen Bandung Lautan Api (BLA) masih kurang diperhatikan. Terlihat banyak monumen atau stilasi sejarah Bandung tersebut, tidak menonjol bahkan tersembunyi.

Melihat kondisi tersebut, Ketua DPRD Kota Bandung, Tedy Rusmawan meminta Pemkot Bandung untuk melakukan revitalisasi terhadap stilasi dan monumen perjuangan peristiwa Bandung Lautan Api. Mengingat banyak stilasi dan monumen yang menjadi bagian dari sejarah Kota Bandung tersebut, tersebar dengan lokasi yang tersembunyi.

Menurutnya dengan kondisi tersebut, masih banyak warga Kota Bandung yang tidak memahami akan esensi atau makna dari peristiwa Bandung Lautan Api.

"Jadi enggak heran kalau masih banyak warga yang tidak memahami arti dari Bandung Lautan Api. Karena stilasi tanda-tanda perjuangan ini tidak terlihat atau dipajang dengan baik, sehingga semangat melestarikan momentum bersejarah ini tidak tampak di masyarakat," ungkapnya usai Upacara Peringatan Bandung Lautan Api di Balai Kota Bandung, Jln. Wastukancana, Kota Bandung, Rabu 24 Maret 2021.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 24 Maret 2021: Bukti Kuat Mengarah kepada Elsa, Sudah Saatnya Elsa di Penjara?

Dikatakannya sebanyak 10 stilasi terkait peristiwa Bandung Lautan Api tersebar di Kota Bandung, mulai dari Jalan Ir. H. Djuanda hingga Jalan Mohamad Toha. Stilasi tersebut merupakan karya dari maestro seni Kota Bandung, Sunaryo.

Pada badan batu stilasi terdapat plakat bertuliskan peristiwa Bandung Lautan Api, dengan ornamen bunga khas Bandung, Patrakomala di bagian kepala stilasi. Selain itu, beberapa stilasi mengisi tempat di ruang aktifitas warga, di atas trotoar, di Jalan Ir. H. Djuanda dan Asia Afrika.

"Tapi stilasi Bandung Lautan Api ini, malah kalah menonjol dibanding tugu atau monumen lainnya. Ini yang perlu diperhatikan," ujarnya.

Seperti Tugu Bandung Lautan Api, sebagai monumen utama di Taman Tegallega, yang tertutup dari keramaian.

Baca Juga: Google Sudah Perbarui Aplikasi Chrome dan Webview yang Banyak Dikeluhkan Pengguna Internet

Dengan kondisi tersebut, pihakanya meminta pemerintah Kota Bandung, dalam hal ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, untuk merevitalisasi titik-titik penting, dimana bernilai sejarah dan sebagai pengingat warga dalam perjuangan pendahulu di masa kemerdekaan.

Tedy menjelaskan dibutuhkan penataan kawasan yang bagus, agar dapat mencuri perhatian warga, termasuk wisatawan. Ia juga berharap ada rancangan wisata sejarah yang menyusuri lokasi penentu keputusan para pejuang, saat melancarkan strategi Bandung Lautan Api.

"Maka stilasi makin diperjelas lalu diberikan edukasi agar lebih mencerahkan warga maupun wisatawan yang berkunjung. Juga bisa dibuat jalur sepeda yang melintasi situs-situs tersebut, bisa kolaborasi dengan Dishub Kota Bandung yang mengelola jasa sewa sepeda Boseh," terangnya.

Selain itu, Disbudpar Kota Bandung yang menjadi penghubung pariwisata, juga bisa meminta hotel-hotel untuk membuka promo wisata sejarah Bandung Lautan Api untuk mengenalkan pada wisatawan.

Baca Juga: Dampak Covid-19, PT Jasa Marga Ujicobakan Bayar Tol Tanpa Harus Membuka Kaca Jendela Kendaraan

Walau demikian, Ia menekankan yang paling penting agar penanda peristiwa Bandung Lautan Api harus benar-benar dijiwai masyarakat Bandung. Dimana banyak perjuangan, semangat dan pemersatu warga dari peristiwa tersebut yang harus dipelihara hingga masa depan.

"Jika stilasi dan area hasil revitalisasi ini terus menyentuh rasa warga yang melintas, mudah-mudahan energi patriotik, kebersamaan, tak kenal menyerah, bisa terus hadir di masyarakat Bandung," ucapnya.

Pada kesempatan yang sama, Wali Kota Bandung, Oded M. Danial mengatakan akan melakukan revitalisasi baik stilasi maupun monumen BLA di Kota Bandung. Sehingga bisa dirasakan oleh masyarakat, terutama nilai-nilai sejarahnya.

"Kita akan menghidupkam kembali titik-titik sejarah Bandung Lautan Api, mulai dari Dago sampai ke Tegalega," ujarnya.

Selain itu, pihaknya juga akan menjadikan sejumlah titik stilasi dan momumen BLA tersebut, sebagai destinasi wisata dan edukasi kepada masyarakat.

Baca Juga: Buku Harian Seorang Istri 24 Maret 2021: Nana Terpaksa Temui Kevin Sebab Dewa Melarang Lakukan Tes

"Juga bisa menjadi destinasi wisata, dan dihubungkan dengan jalur sepeda, ini bagus dan akan kita upayakan," tambahnya.***

Editor: Kiki Kurnia

Tags

Terkini

Terpopuler