Megawati Sebut Indonesia Kaya Akan Alam, Rizal Ramli: Tinggal Minta Jokowi Pecat Menteri Pro Impor

25 Maret 2021, 18:22 WIB
Presiden kelima RI Megawati Soekarno Putri saat bersama Rizal Ramli/Twitter/@RamliRizal /

 

GALAMEDIA - Mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Rizal Ramli menyoroti salah satu hal yang diungkapkan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri di acara peluncuran buku.

Diketahui, Megawati mengungkap sejumlah hal dalam peluncuran bukunya 'Merawat Pertiwi, Jalan Megawati Soekarnoputri Melestarikan Alam', Rabu 24 Maret kemarin.

Megawati mengatakan, Indonesia memiliki alam yang kaya raya. Seharusnya, para orang pintar di negeri ini bisa menyatukan pikiran, fokus ke arah membangun negara dalam konsep kedaulatan pangan.

Baca Juga: Anggota DPR Dedi Mulyadi Dicaci Maki, Sumpah Serapah Keluar dari Mulut Emak-emak, Kenapa Ya?

Di tengah isu impor belakangan ini, membuat Rizal Ramli berkomentar perihal ungkapan tersebut.

Melalui akun Twitter pribadinya, Rizal Ramli mengatakan jika hanya sebuah ungkapan bujuk rayuan atau retorika, tidak akan membuat rakyat makmur.

"Nasionalisme kalo modalnya romantika dan retorika doang, tidak akan membawa kemakmuran rakyat," tulisnya dikutip Galamedia dari akun Twitter pribadinya @RamliRizal, pada Kamis, 25 Maret 2021.

Lebih lanjut, Rizal Ramli mengungkapkan bahwa slogan atau kata 'Indonesia memiliki alam yang kaya raya' sudah tidak asing didengar masyarakat.

Baca Juga: Sinetron Ikatan Cinta Tiba-tiba Pindah Jam Tayang! Catat Waktunya, Jangan Sampai Terlewatkan

"Mbak Mega,, kok doyan banget pake bahasa-bahasa slogan gitu?," ungkapnya.

Menurutnya, jika benar-benar nasionalisme, seharusnya Megawati meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) memecat para menteri yang mendukung impor.

"Wong tinggal minta @jokowi utk pecat Menteri Pro-Impor dan Pencari Rente. Hapus sistem Kuota impor dengan tarif," tuturnya.

Baca Juga: Panglima TNI Terima 130.000 Vaksin AstraZeneca dari Menteri Kesehatan untuk Prajurit TNI

Beberapa hal lain yang diungkapkan Megawati di acara peluncuran buku tersebut, yakni mengajak kadernya belajar memelihara alam.

Menurutnya, hal itu bermanfaat untuk masyarakat dibanding sekedar berpolitik mencari uang untuk diri sendiri hingga salah jalan.

Selain itu, Presiden RI kelima itu mengajak kader PDIP belajar kehidupan dari alam sekitar. Contohnya seperti kunang-kunang, kodok, dan kupu-kupu.

"Dan tugasnya (kunang-kunang) hanya kira-kira 2 mingguan untuk reproduksi, supaya alam ini bisa dideteksi hawanya bagus apa tidak. Itu kunang-kunang," ujar Mega.

Baca Juga: Usai Divaksin, Dua Pedagang PSS Merasa Pusing Lalu Tumbang

Berikutnya adalah kodok. Menurutnya, kodok akan memakan serangga dan nyamuk. Maka cukup dengan memelihara kodok, serangga berbahaya seperti nyamuk takkan mengganggu.

"Tak usah disemprot. Kodok itu adalah petugas semprot alam. Pelihara saja kodok banyak. Jentik akan dimakan kodok. Ketika mulai jadi nyamuk, akan dimakan kodok," kata Megawati.

Dalam kesempatan itu, Megawati pun menyoroti bahaya stunting atau gizi buruk yang terjadi di Tanah Air. Kepada para orang tua, khususnya para ibu, dia meminta untuk berhenti memberikan anak-anaknya mi instan.

Tak hanya soal bahaya stunting pada anak, Megawati juga angkat suara terkait isu jabatan presiden tiga periode.

Baca Juga: Praktis! Cek Penerima BSP/BPNT Cukup Menggunakan NIK KTP

Seperti diketahui, kabar ini sempat bergulir liar kepermukaan usai politikus Amien Rais mengatakan ada ada dugaan skenario memperpanjang masa jabatan presiden menjadi tiga periode. Salah satunya dengan menggelar sidang istimewa Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).

Terkait kabar tersebut, Megawati pun angkat suara. Menurutnya, mereka yang membawa isu tersebut hingga mencuat ke permukaan, maka dialah yang sebenarnya menginginkan jabatan presiden menjadi tiga periode jika terpilih kelak.

"(Jokowi) berkeinginan katanya 3 periode. Yang omong itu yang kepingin sebetulnya. Siapa tahu suatu saat dia bisa 3 periode," kata Megawati, Rabu, 24 Maret di di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler