Jokowi Buka Mukernas dan Munas PKB, Rocky Gerung: Mestinya Dibuka di Tengah Jalan!

9 April 2021, 09:09 WIB
Rocky Gerung /Dok PRMN/

GALAMEDIA – Pembukaan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama PKB yang digelar langsung di Istana Negara, Jakarta oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dilaksanakan pada Kamis, 8 April 2021.

Hal ini tentunya menuai pro dan kontra dari masyarakat. Sebelumnya masyarakat heboh mengenai hadirnya Jokowi dalam pernikahan selebriti dan kali ini masyarakat heboh karena ada dua kegiatan partai yang Jokowi buka dari Istana Negara.

Masyarakat jadi bertanya-tanya, apakah boleh kegiatan partai politik menggunakan fasilitas Istana Negara?

Baca Juga: Jokowi dan Sejumlah Menteri Kunjungi Lokasi Terdampak Bencana di NTT, Puluhan Ribu Bantuan Diserahkan

Menanggapi hal ini, pengamat politik terkenal, Rocky Gerung berpendapat melalui Youtube Rocky Gerung Official berjudul “MUKERNAS PKB MESTINYA DIBUKA DI KPK, BUKAN DI ISTANA”.

Rocky berpendapat bahwa lebih tepat jika Mukernas dibuka di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). “Mungkin lebih tepat kalau Mukernas nya dibuka di gedung KPK itu”, ujar Rocky sambil tertawa.

Rocky menilai PKB meminta Jokowi untuk membuka Mukernas karena mereka takut diundang oleh KPK.

Baca Juga: Sebelum ke Sleman, Rombongan Persib Jalani Rapid Test Antigen, Semuanya Dinyatakan Negatif

“Karena orang mengingat bahwa beberapa tokoh partai ‘filenya’ masih berada di KPK, jadi saya bisa paham, supaya gak diundang Mukernas di KPK maka PKB langsung buru-buru minta dibuka oleh presiden,” kata Rocky.

Partai politik adalah lembaga korup, menurut Rocky. “Kita mau coba pahami, kan subkultur kita selalu mencoba cari celah untuk lolos dari hukum gitu kan dan udah jadi pengetahuan umum bahkan jadi data analis di luar negeri bahwa partai politik itu adalah lembaga korup,” sambung Rocky.

Rocky menilai bahwa tindakan PKB adalah mencari aman di dalam Istana Negara.

“Dengan memperlihatkan postur ‘cari aman’ di dalam istana, langsung terbaca bahwa partai itu adalah hanya extensions dari kekuasaan, bukan lagi otonom untuk menyuarakan suara rakyat tuh,” Rocky menjelaskan.

Baca Juga: Pembangunan Tugu Sepeda Rp800 Juta, Emil Salim: Mengapa Tidak Utamakan Pendidikan?

Ia mengatakan seharusnya Mukernas dan Munas PKB itu dibuka di tengah jalan agar lebih bermutu.

“Mestinya bikin dibuka di tengah jalan tuh lebih bermutu tuh, ini sama seperti zaman Pak Harto, semua partai dibukanya di istana Rakernas (Mukernas) atau bahkan Munasnya tuh,” tandasnya.

Rocky menjelaskan bahwa ini adalah pelajaran bagi rakyat dan demokrasi yang berharap PKB menjadi partai modern, namun nyatanya PKB masih sama dengan partai lain.

“Jadi ini pelajaran buruk bagi kita, bagi demokrasi, yang berharap bahwa PKB bisa jadi partai modern, tapi (nyatanya), orang anggap itu yaudah itu artinya, 11 12 lah dengan partai-partai lain yang sebetulnya juga punya masalah dengan soal-soal hukum atau potensi diperiksa KPK karena ada tindakan korupsi”, kata Rocky. ***

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah

Tags

Terkini

Terpopuler