Pengambilalihan TMII oleh Pemerintah, Said Didu Melihat Upaya Pencitraan: Biasa saja, Sekjen PDIP Berlebihan

9 April 2021, 15:31 WIB
Pengambilalihan TMII oleh Pemerintah, Said Didu Melihat Ada Upaya Pencitraan: Biasa saja, Sekjen PDIP Berlebihan /


GALAMEDIA - Kabar mengenai pengambilalihan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) oleh pemerintah, menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat Indonesia.

Saking ramainya, isu Pengambilalihan TMII oleh pemerintah tersebut sempat trending di Twitter pada Jumat, 9 April 2021.

Beriringan dengan peristiwa tersebut, berbagai hal layak ramai menggelontorkan apresiasinya terhadap pemerintah, yang telah melakukan pengambilalihan TMII tersebut.

Namun, hal tersebut berbeda dengan tanggapan seorang pengamat politik Muhammad Said Didu.

Baca Juga: Bandung-Sleman, Perjalanan Darat Terlama Buat Gelandang Persib Berdarah Afghanistan Ini

Baca Juga: Kelelahan Menunggu Kedatangan Presiden Joko Widodo, 156 Pengungsi di Flores Timur Harus Mendapatkan Perawatan

Said Didu menilai peristiwa tersebut merupakan sebuah peristiwa yang biasa saja, mengingat TMII dulu merupakan milik negara.

"Sebenarnya tidak ada yang heboh, biasa-biasa saja. Ini ada aset negara yang dikelola oleh yayasan atas kontrak dengan pemerintah waktu itu," ujar Said Didu.

"Saya menyatakan ini adalah biasa saja," tambahnya.

Beberapa media memberitakan peristiwa tersebut sebagai peristiwa menggegerkan, dimana peristiwa tersebut seolah-olah Setneg mengambil aset tersebut dari keluarga Soeharto.

Baca Juga: Tak Ada Ruang Digital dalam List yang Wajib Bayar Royalti Lagu, Iwan Fals: Padahal Penting tuh

Hal tersebut sangat disayangkan oleh seorang pengamat politik Said Didu.

Menurut Said Didu, sebelumnya tidak pernah yayasan milik Soeharto tersebut, mengklaim bahwa TMII adalah aset miliknya pribadi.

Said Didu menjelaskan bahwa yayasan hanya membiayai aset tersebut, mengingat pada waktu itu negara tidak bisa membiayai aset tersebut.

"Padahal sebenarnya, tidak pernah yayasan ini mengaku bahwa itu asetnya. Tidak pernah sama sekali" ujar Said Didu.

Baca Juga: Gubernur Kaltim Pastikan Jokowi Masuk Surga, Rizal Ramli: Jangan Ambil Alih Tuhan untuk Jilat yang Kuasa

Said Didu menilai, dalam peristiwa tersebut terdapat beberapa pihak yang berupaya untuk melakukan pencitraan untuk pemerintah.

Said Didu juga menyebut Sekjen PDIP terlalu berlebihan ketika mengatakan, peristiwa tersebut merupakan sebuah keberhasilan pengambilalihan aset dari Soeharto.

"Saya liat Buzzer tuh benar-benar menyebarkan bahwa seakan-akan terjadi keberhasilan mengambil alih dari Pak Harto," ujar Said Didu.

"Malah partai PDIP itu sekjennya sampai keluar. Sekjennya sendiri bicara: berhasil mengambil aset dari Pak Harto. Gak ada itu," sambungnya.***

Editor: Dadang Setiawan

Tags

Terkini

Terpopuler