Said Didu Soroti Orang-orang yang Sering Teriak Pancasilais, Tapi Diam Ketika Pancasila Dihilangkan

18 April 2021, 15:08 WIB
Pengamat politik, Muhammad Said Didu. /tangkapan layar youtube/ Indonesia Lawyer Club/ /

GALAMEDIA - Pengamat politik, Muhammad Said Didu menanggapi dugaan hilangnya Pancasila dan Bahasa Indonesia dari kurikulum sekolah.

Said Didu pun menyoroti orang-orang yang selama sering berteriak paling pancasilais tapi diam seribu bahasa ketika isu ini naik ke permukaan.

Hal itu disampaikan Said Didu melalui akun Twitter pribadinya, Minggu 18 April 2021.

Said Didu mengatakan, jika hilangnya Pancasila dari kurikulum pendidikan dan Peraturan Presiden No 57 Tahun 2021 itu sangat tidak logis.

Baca Juga: Hati-hati! 5 Hal Remeh Ini Ternyata Bisa Sebabkan Wanita Masuk Neraka, Naudzubillah..

Baca Juga: Terima Permohonan Maaf Made Darmawati, Ketua Umum PHDI: Jadikan ini Sebagai Pelajaran Berharga

Karena menurutnya proses pembuatan Peraturan Presiden (PP) membutuhkan waktu yang sangat panjang dan perlu dibahas dengan teliti.

Ia pun menilai alasan karena lupa sangat tidak masuk akal terkait hilangnya Pancasila dari mata pelajaran pendidikan.

"Tidak logis kalau hilangnya pljrn Pancasila krn lupa," ujarnya, dikutip Galamedia, Minggu 18 April 2021.

Selain itu Said Didu, juga menguraikan tahapan-tahapan dalam proses pembuatan PP yang menurutnya membutuhkan proses yang sangat panjang.

Baca Juga: Punya Kenangan di Manahan, Winger PSS Ini Bertekad Bobol Gawang Persib

Tahapan-tahapan dalam proses pembuatan PP menurut Said Didu diawali dari ampres pembuatan PP hingga minta tanda tangan Presiden.

"Proses pembuatan PP sangat panjang dan dibahas lintas K/L dg urutan 1) ampres pembuatan PP, 2) draft dari K/L png jwb, 3) kirim ke setneg, 4) persetujuan pembahasan lintas K/L, 5) paraf menteri terkait, 6) minta ttd Presiden," ungkapnya.

Tak hanya itu, Said Didu juga menyinggung orang-orang yang selama ini sering berteriak paling pancasilais tapi saat ini diam seribu bahasa.

Menurutnya, ketika Pancasila dihilangkan dari mata pelajaran sekolah, orang-orang yang sering berteriak paling pancasilais tersebut justru tidak terdengar suaranya.

Baca Juga: Rezim Jokowi Hobinya Bikin Rakyat Bingung, Rocky Gerung: Umpan Sebagai Pencitraan

"Klean teriak SAYA Pancasila. Saat Pancasila dihilangkan dari mata pelajaran sekolah klean diam," sindirnya.

Disinyalir sindiran tersebut ditujukan kepada pemerintah dalam hal ini Presiden Jokowi.

Karena Presiden Jokowi lah yang pertama menggaungkan kata-kata terkait 'saya pancasila'.

Hal itu pun membuat Said Didu berang dan menegaskan jika mau ngibulin harus lebih cerdas dari sedikit, supaya tujuannya tercapai.

"Kalau mau ngibul, mohon yg cerdas dikitlah," tandasnya.

***

 

Editor: Dadang Setiawan

Tags

Terkini

Terpopuler