Polemik Masuk Tempat Ibadah Agama Lain, Habib Ahmad bin Novel Jindan: Kakek Saya Dulu Ceramah di Gereja

6 Mei 2021, 19:56 WIB
Tangkapan layar Tausiyah Habib Ahmad bin Novel bin Salim Jindan /Jurnal Presisi//Youtube Al Fachriyah/

GALAMEDIA - Polemik larangan masuk tempat ibadah agama lain kembali mencuat usai Gus Miftah berorasi di Gereja Bethel Indonesia (GBI) beberapa hari yang lalu.

Banyak yang mengecam aksi yang dilakukan oleh Gus Miftah itu sampai dirinya dihujat dengan sebutan kafir dan bahkan dituduh sesat.

Usai orasi Gus Miftah di Gereja itu, muncul juga video-video isi ceramah para pendakwah lain yang mengharamkan diri masuk ke tempat ibadah agama lain.

Salah satu yang selalu muncul di media sosial adalah ceramah dari Ustad Abdul Somad yang melarang masuk ke tempat ibadah agama lain.

Hingga akhirnya terjadi keriuhan di media sosial khususnya Twitter antara warganet yang pro terhadap Gus Miftah dengan pendukung Ustad Abdul Somad.

Baca Juga: Alhamdulillah, Tahun 2021 MUI Kecamatan dan Desa Mendapatkan Hibah dari Pemkab Bandung Barat

Di tengah keriuhan itu, muncul video ceramah dari Habib Ahmad bin Novel bin Salim Jindan yang seakan-akan ingin meredam atas apa yang terjadi belakangan ini.

Dalam video yang diunggah di Channel Youtube GMNU TV, Kamis 5 Mei 2021 itu, Habib Ahmad menyampaikan isi ceramah dengan membuka pandangan jemaahnya terkait boleh tidaknya masuk tempat ibadah agama lain.

Habib Ahmad yang merupakan saudara Habib Jindan  mermenceritakan kisah kakeknya yakni Habib Salim bin Ahmad bin Jindan  yang mana ketika dulu juga pernah berceramah di sebuah Gereja.

Seperti diketahui Habib Salim merupakan penceramah betawi yang dikenal dengan Singa Podium di sekitar tahun 60-an.

Menurut Habib Ahmad, saat itu kakeknya yakni Habib Salim mempunyai tugas berdakwah di Sulawesi selama kurang lebih empat tahun.

Dalam menyampaikan dakwahnya itu, menurut Habib Ahmad, kakeknya pernah berceramah di sebuah Gereja.

Baca Juga: Hari Pertama Pembatasan Mudik Tol Cipali Lenggang

"Kakek saya Habib Salim bin Jindan dakwah di Sulawesi 3-4 tahun dan pernah berceramah di Gereja," ujar Habib Ahmad, dikutip Galamedia, Kamis 6 Mei 2021.

Kemudian Habib Ahmad pun menceritakan kenapa kakeknya bisa menyampaikan isi ceramah di sebuah Gereja.

Menurutnya, suatu hari Habib Salim berceramah di masjid Agung yang bersebelahan dengan Gereja.

Dikatakan Habib Jindan, dalam ceramahnya itu Habib Salim bicara tentang kelahiran Nabi Isa AS sesuai menurut versi Al-Quran.

"Suatu hari kakek saya mengisi ceramah di masjid Agung yang bersampingan dengan Gereja. Kakek saya bicara tentang kelahiran Nabi Isa AS menurut versi Al-Quran," kata Habib Ahmad Jindan.

Lebih lanjut, usai ceramah itu Habib Salim dihadang oleh pengurus Gereja sesaat setelah keluar dari masjid Agung tersebut.

"Usai acara Habib keluar dari masjid dan dihadang sama pihak Gereja," lanjut Habib Ahmad Jindan.

Akan tetapi menurut Habib Jindan, ketika kakeknya itu sudah pasang badan, justru pihak Gereja meminta Habib Salim mengisi ceramah di Gereja.

Baca Juga: Riuh Larangan Masuk Gereja, Eks Menteri Agama Ingatkan Pentingnya Saling Menghargai dan Menghormati

Yang paling mengejutkan, dikatakan Habib Jindan adalah ketika pengurus Gereja tersebut meminta kakeknya menyampaikan isi ceramah tentang Nabi Isa AS menurut versi Al-Quran.

"Habib sudah pasang badan, dan ternyata pihak gereja meminta Habib untuk mengisi ceramah di Gereja tentang Nabi Isa AS versi Al-Quran," pungkasnya.

Permintaan para pengurus Gereja itupun akhirnya disanggupi oleh kakek Habib Ahmad Jindan yang tak lain adalah Habib Salim bin Jindan.

Dari kisah kakek Habib Jindan yang juga pernah berceramah di dalam Gereja, dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai toleransi di Indonesia sudah ada sejak zaman dulu.***

Editor: Dicky Aditya

Tags

Terkini

Terpopuler