Riuh Toleran dan Intoleran, Gus Mis: Semoga Umat Makin Cerdas Memilih Penceramah

7 Mei 2021, 19:03 WIB
Ketua Baitul Muslimin (Bamusi) Gus Mis. //Twitter/@zuhairimisraw//

GALAMEDIA - Dalam beberapa hari terakhir ini, media sosial dihebohkan dengan video orasi kebangsaan yang disampaikan Gus Miftah di Gereja Bethel Indonesia (GBI).

Video orasi kebangsaan Gus Miftah itu, menjadi perbincangan warganet hingga berujung pengecaman dan dihujatnya tokoh muda Nahdlatul Ulama (NU) itu.

Di tengah Gus Miftah yang mendapat serangan dari warganet yang berbeda pandangan, muncul sejumlah video dakwah dari para penceramah lain yang mengharamkan memasuki Gereja.

Di antara para penceramah yang mengungkapkan keharaman memasuki Gereja itu, terdapat nama-nama seperti Ustad Abdul Somad dan Ustad Adi Hidayat.

Bahkan sejak munculnya orasi kebangsaan Gus Miftah dan Ustad Abdul Somad yang mengungkap keharamannya, nama keduanya sempat menjadi trending di media sosial Twitter.

Baca Juga: Masjid Agung Purwokerto Hasil Rancangan Ridwan Kamil Mulai Dibangun Berkonsep Seribu Bulan Sabit

Perbedaan dua dakwah yang disampaikan oleh kedua penceramah itu pun akhirnya membuat para tokoh agama Islam ikut memberikan komentarnya.

Salah satu yang ikut mengomentari perbedaan dua dakwah antara Gus Miftah dan Ustad Abdul Somad adalah Ketua Baitul Muslimin (Bamusi) yakni Zuhairi Misrawi.

Melalui akun Twitter pribadinya pendakwah yang akrab disapa Gus Mis itu menyampaikan pendapat dan penilaiannya atas keriuhan yang terjadi belakangan ini.

Menurut Gus Mis, beberapa hari belakangan ini masyarakat bisa melihat dengan cermat adanya dua model dakwah di negara Indonesia ini.

"Beberapa hari ini kita bisa melihat dengan cermat adanya dua model dakwah di negeri ini," ujarnya, dikutip Galamedia, Jumat 7 Mei 2021.

Dua model dakwah yang dimaksud Gus Mis adalah dakwah toleran yang mencerminkan wajah Islam yang ramah ala Nahdlatul Ulama (NU).

Baca Juga: Komisi A Minta Pemkot Bandung Intens Lakukan Pemantauan Protokol Kesehatan di Pasar dan Pusat Perbelanjaan

Selain toleran, menurut Gus Mih ada satu lagi dakwah yang intoleran dalam hal ini dikatakannya membuktikan wajah marah-marah pada sebagian penceramah.

"Dakwah toleran yang mencerminkan wajah Islam Ramah ala NU dan dakwah intoleran yang membuktikan wajah marah-marah pada sebagian penceramah," katanya.

Dengan hadirnya dua model dakwah yang toleran dan intoleran, membuat masyarakat silang pendapat dalam memahami dan menanggapinya.

Untuk itu, Gus Mis sangat berharap umat muslim bisa semakin cerdas dalam memilih penceramah.

"Semoga umat makin cerdas memilih penceramah," pungkasnya.***

Editor: Dicky Aditya

Tags

Terkini

Terpopuler