Pemerintah Gencar Impor TKA China, Legislator Gerindra: Jangan Sampai Jadi Komunis Dulu Baru Dapat Kerja

10 Mei 2021, 21:13 WIB
Refly Harun (kiri) dan Romo Syafi'i (kanan), tangkap layar. /Youtube/Refly Uncut

GALAMEDIA - Anggota komisi III DPR RI Fraksi Partai Gerindra Romo H.R. Muhammad Syafi'i atau biasa disebut Romo Syafi'i turut menyoroti maraknya tenaga kerja asing (TKA) asal China yang masuk Indonesia akhir-akhir ini.

Romo Syafi'i nampak geram lantaran masuknya TKA China justru terjadi di masa pandemi saat rakyat tengah kesulitan mendapat pekerjaan dan larangan mudik.

Hal itu diungkapkan Romo Syafi'i melalui unggahannya di Instagram pribadi miliknya @romo.syafii.

"Di masa pandemi, di masa tidak boleh mudik, di masyarakat pemilik negeri ini kesulitan bekerja, di masa itulah pemerintah indonesia gencar, gagah berani tidak bernurani dan tiada henti mengimpor TKA daru negeri China komunis," tulisnya seperti dikutip Galamedia Senin, 10 Mei 2021.

Baca Juga: Menghebohkan! Ternyata Ini Cuitan Terakhir Tengku Zulkarnain Sebelum Meninggal

Lebih lanjut Romo Syafi'i mengungkapkan bahwa apa yang tegah terjadi adalah sesuatu yang tragis. Terlebih di saat rakyat semua harus dibayar, tetapi pekerjaan malah diberikan kepada TKA China.

"Alangkah tragisnya. Tes antigen 1x24 jam bayar, minum Herbavit penguat imun bayar, pakai masker bayar, pakai handsanitizer bayar, giliran mau kerja untuk bayar itu semua malah lapangan kerja untuk China Komunis," tulisnya lagi.

"Jangan sampai mesti menjadi komunis dulu baru kita mudah mendapat kerja," lanjutnya.

Ia juga menyerukan agar segenap bangsa yang disebutnya sebagai pemilik negeri ini agar bangkit dengan apa yang sedang terjadi seperti sekarang ini.

"Saudaraku sebangsa dan setanah air, bangunlah! kita adalah pemilik negeri ini! bukan mereka. Merdeka," pungkasnya.

Baca Juga: Jadi Saksi Ahli Sidang Habib Rizieq, Refly: Jaksa Keliru, Tak Heran HRS Dikenakan Pidana Tidak Karu-karuan

Seperti diketahui, datangnya TKA asal China baru-baru ini menuai sorotan dari masyarakat lantaran bersamaan dengan masa larangan mudik di Tanah Air.

Selain itu, dengan memberi kesempatan pada TKA China di masa pandemi dimana rakyat Indonesia banyak yang kehilangan pekerjaan dinilai sebagai langkah yang diskriminatif.

Belum lagi risiko penularan Covid-19 yang justru timbul dan dibawa oleh TKA China tersebut ke Indonesia.***

Editor: Dicky Aditya

Tags

Terkini

Terpopuler