Untuk Memudahkan Tindakan Jika Ada Gejolak Harga Kebutuhan Pokok, Ini Kegiatan Rutin Pemkot Cimahi

20 Mei 2021, 18:52 WIB
Seorang petugas sedang melakukan pengecekan haga kepokmas di Pasar Melong, Kamis 20 Mei 2021. /Laksmi Sri Sundari/

GALAMEDIA - Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pasar Kota Cimahi secara rutin melakukan monitoring atau pengecekan harga kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas), di semua pasar tradisional yang dikelola Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi.

Hal itu dilakukan untuk mempermudah tindakan yang harus dilakukan jika terjadi gejolak harga.

Di Kota Cimahi sendiri ada empat pasar tradisional yang dikelola UPTD Pasar, yakni Pasar Atas Baru, Pasar Cimindi, Pasar Melong, dan Pasar Citeureup.

"Pengecekan rutin harga kepokmas oleh pegawai di masing-masing pasar tradisional yang di kelola oleh pemerintah," ungkap Kasubag Tata Usaha (TU) UPTD Pasar Kota Cimahi, Andri Gunawan, Kamis 20 Mei 2021.

Baca Juga: Bupati Garut Resmi Buka Rumah Sakit Medina di Wanaraja

Dijelaskan Andri, monitoring ini bertujuan untuk memantau harga kepokmas dan stok kepokmas. "Ini dilakukan agar memudahkan juga pemerintah kalau ada kenaikan harga sembako, untuk segera mencari solusinya," terangnya.

Menurut Andri, monitoring harga kepokmas ini dilakukan setiap hari dari senin sampai sabtu. "Pengecekan harga setiap hari, kecuali minggu. Petugas mendatangi setiap kios, mendata harga dan stok yang ada," ujarnya.

Berdasarkan hasil monitoring, Kamis (20/5), ada beberapa kepokmas yang mengalami penurunan harga, salah satunya daging ayam.

Baca Juga: Kian Memanas, China Tuding Kapal Perang AS Masuki Laut China Selatan Secara Ilegal

"Harga daging ayam terus mengalami penurunan hampir di semua pasar tradisional. Daging ayam yang asalnya dijial Rp 45-50 ribu/kg waktu mau Lebaran, sekarang terus turun. Dan hasil monitoring hari ini hampir di semua pasar harganya rata-rata Rp 36 ribu/kg. Kalau daging sapi harganya belum turun lagi, masih Rp 130 ribu/kg," kata Andri.

Selain daging ayam, sejumlah komoditas lainnya juga ada yang mengalami penurunan harga. Diantaranya, minyak goreng curah yang turun rata-rata Rp 200/liter menjadi Rp 14 ribu/liter, bawang merah turun Rp 1.000/kg dikisaran Rp 25-30 ribu/kg.

"Cabai merah juga rata-rata turun Rp 1.700/kg jadi Rp 30-40 ribu/kg. Untuk komoditas lainnya masih tetap," ucap Andri.

Baca Juga: Kemendes PDTT Apresiasi Pengelolaan Dana Desa Kabupaten Bandung

Terkait suasana pasar pasca Lebaran, Andri mengatakan jika hampir di semua pasar tradisional pemerintah relatif masih sepi.

"Iya hampir semua pasar tradisional di Cimahi masih sepi. Masih banyak kios yang tutup. Seperti kios-kios kue yang sempat dicek mah masih pada tutup. Waktu mau Lebaran mah maremaan," ungkapnya.

Pihaknya pun belum bisa memperkirakan kapan aktivitas jual beli ramai kembali. "Mungkin dua minggu lagi, tapi itu juga belum tentu karena sekarang masih pandemi Covid-19, daya belinya kurang," tuturnya.***

Editor: Dadang Setiawan

Tags

Terkini

Terpopuler