Bersama BRI, Wulan Sukses Kembangkan Usahanya di Tengah Hantaman Pandemi Covid-19

22 Mei 2021, 17:44 WIB
Wulaningsih (kanan), wanita asal Manokwari, Papua yang sukses berjualan keripik keladi dan kerupuk./dok.istimewa /


GALAMEDIA - Memiliki usaha sendiri yang berkembang dan berdampak pada perekonomian keluarga tentu menjadi keinginan banyak orang.

Pun itu pula yang dirasakan oleh Wulaningsih, wanita asal Manokwari, Papua. Lewat keuletannya, perempuan yang biasa disapa Wulan ini berhasil membuat usaha pembuatan keripik keladi dan kerupuk.

Usaha yang dijalankan Wulan ini memang bukan hal baru. Ia cukup lama mengenal usaha penjualan keripik saat membantu kakaknya di Nabire.

Bahkan bisa dibilang jika usaha keripik ini merupakan bisnis turun temurun di keluarga Wulan.

Karena dua alasan ini, maka pada 2009 lalu Wulan memberanikan diri membuka usaha penjualan keripik keladi miliknya.

Baca Juga: Benarkah Sarapan Es Krim Bisa Bikin Orang Semakin Cerdas?

Dia memberanikan diri untuk memulai usaha karena tidak ingin menganggur pasca menikah.

"Daripada habis menikah nganggur mending saya punya usaha saja, siapa tahu nanti ke depannya baik. Alhamdulillah, ternyata berjalan baik," kata Wulan.

Di awal merintis usaha, Wulan sempat kesulitan permodalan. Beruntung, saat itu dia mendapat bantuan pinjaman modal usaha dari BRI sebesar Rp 5 juta. Modal tersebut lantas digunakan Wulan untuk sedikit demi sedikit mengembangkan usahanya.

Karena ketekunan dan kegigihannya, Wulan berhasil mengembangkan usaha keripik keladi itu. Bahkan, kini ia mampu memiliki tiga petak tanah di kampungnya.

Keberhasilannya juga terlihat dari plafon pembiayaan yang semakin besar. Saat ini, Wulan mengaku sudah bisa mendapat bantuan modal usaha hingga Rp 200 juta dari BRI. Pinjaman sebesar itu digunakan Wulan untuk membeli bahan baku, peralatan usaha, dan mengembangkan bisnis keripiknya.

Baca Juga: Kesempatan Manusia Hanya 1,5 Jam Saja untuk Menentukan Nasibnya di Akhirat

Wulaningsih, wanita asal Manokwari, Papua yang sukses berjualan keripik keladi dan kerupuk./dok.istimewa

"Saya waktu memulai usaha itu mendapat bantuan modal dari BRI, awalnya dapat pinjaman Rp 5 juta terus saya pinjam lagi dan sekarang Alhamdulillah BRI sudah memberi kepercayaan kepada saya, BRI memberi pinjaman untuk modal hingga Rp200 juta," ujarnya.

Baca Juga: Link Streaming Buku Harian Seorang Istri 22 Mei 2021: Dewa Tegas! Peringatkan Bu Farah dan Bawa Nana Pergi

Pesatnya perkembangan bisnis Wulan terlihat dari luasnya distribusi produk buatannya. Saat ini, keripik keladi milik Wulan sudah dijual hingga kota-kota besar di luar Papua seperti Makassar, Surabaya, hingga Solo.

Setiap bungkus keripik keladi tersebut dijual dengan harga Rp 14 ribu. Biasanya, Wulan mampu memproduksi hingga 80 pieces kerupuk per hari, atau disesuaikan tergantung pesanan.

"Harganya dari saya Rp 14 ribu, kalau dari toko yang menjual kembali ada yang seharga Rp 15 ribu ada juga reseller menjualnya Rp18 ribu. (Omzet bisnis ini) Perbulannya sekitar Rp15 juta," ungkapnya.

Selama berbisnis keripik keladi, Wulan mengaku tidak pernah menemukan kesulitan yang berarti. Dia hanya beberapa kali harus menghadapi kendala dalam mencari bahan baku keladi apabila mendapat pesanan cukup banyak.

Baca Juga: WNA di Kota Surabaya Bisa Ikuti Vaksinasi Covid-19, Wawalkot: Bersurat Saja, Nanti Difasilitasi

"Pas kita keliling cari keladi tidak ada dan pesanan banyak saya pusing cari bahan baku utamanya. Kalau singkong kan banyak, sedangkan keladi itu susah adanya diambil di gunung. Saya biasanya beli langsung dari petani keladinya, langsung saya beli dan dibawa ke rumah untuk di produksi," ujarnya.

Untuk membantunya menjaga kelancaran usaha, Wulan kini sudah mempekerjakan 5 pegawai yang masing-masing digaji Rp 2,5 juta per bulan. Para pekerja bisnis Wulan adalah warga sekitar tempat tinggalnya.

Dia mengaku, selama ini bisa sukses mengembangkan dan mempertahankan usahanya, bahkan di tengah pandemi sekalipun, karena kerap mendapat pelatihan dan pendampingan dari BRI.

Wulan yang telah menjadi nasabah BRI sejak 2010 ini mengaku, pelatihan dan pembinaan BRI banyak membantu dirinya untuk memperluas jangkauan usaha serta memberi solusi urusan pemasaran dan hal-hal lain terkait bisnisnya.

Baca Juga: Masih Pandemi, Masyarakat Didorong Konsumsi Makanan Sehat Setelah Lebaran

"Saya sangat terbantu dalam modal usaha saya, sehingga saya bisa belanja dan berkat bantuan modal usaha dari BRI tersebut saya sudah membeli tanah di 3 lokasi dan rencananya mau buka kos-kosan," ungkapnya.

"Omset saya jadi naik, bisa terbantu, saya di BRI bersyukur dan berterimakasih orang-orangnya baik kepada saya," tambah Wulan.

Ke depannya, Wulan berharap pinjaman modal dan pendampingan dari BRI bisa bisa diberikan dengan jumlah yang lebih besar. Dia menargetkan bisa mendapat KUR dengan plafon Rp 500 juta, agar mempermudah mewujudkan keinginan membuka bisnis kos-kosan di Nabire.

Terakhir, Wulan berpesan kepada para pelaku UMKM, khususnya perempuan, agar tidak pantang menyerah dalam berusaha. Menurutnya, perempuan juga bisa untuk sukses menjalani usaha.

"Pantang menyerah sebagai kunci kesuksesannya," katanya.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler