Sri Mulyani Proyeksikan Ekonomi Tumbuh Hingga 8 Persen, Badan Anggaran Lebih Sepakat Dengan Jokowi

25 Mei 2021, 20:31 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. /dok.foto/Kemenkeu RI/

GALAMEDIA – Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia akan menyentuh angka 7.1 hingga 8.3 persen pada kuartal II 2021.

“Proyeksi kami pada kuartal II antara 7.1 persen sampai 8.3 persen,” ucap Sri Mulyani saat rapat bersama Komisi XI DPR di Gedung DPR/MPR, Senin, 24 Mei 2021. 

Proyeksi terbaru ini diketahui lebih tinggi dari perkiraan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang sebelumnya memproyeksikan pertumbuhan ekonomi 7 persen.

Sri Mulyan menyatakan, proyeksi ini berasal dari perkiraan pertumbuhan untuk masing-masing indikator. Konsumsi rumah tangga yang biasanya berkontribusi besar terhadap pertumbuhan, diperkirakan melaju di kisaran 6 sampai 6.8 persen.

Proyeksi yang disampaikan oleh Sri Mulyani tersebut ditanggapi oleh Badan Anggaran (Banggar) DPR RI.

Baca Juga: Ridwan Kamil : Batik Super Junior Diplomasi Budaya

Said Abdullah selaku ketua Banggar DPR RI menyatakan, pihak Banggar tidak sepakat dengan keyakinan Sri Mulyani yang memprediksi dan memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai angka 7.1 hingga 8.3 persen.

Bukan tanpa alasan, Said tidak sepakat karena melihat hal ini dari sejumlah indikator yang menunjang pertumbuhan ekonomi tahun ini, meliputi pertumbuhan di sektor kuliner, pariwisata, dan ekspor impor masih belum pulih.

“Tapi Kalau optimisme pemerintah sampai di 8,3 persen di kuartal kedua nampaknya, menurut pandangan saya, belum. Karena ini ledakannya pada kuliner, wisata, ekspor, impor. Maka hitungan saya tidak lebih dari 7 persen,” ucap Said dilansir melalui berbagai sumber.

Kendati demikian, Said menyadari bahwa ada indikator yang pertumbuhannya cukup meningkat, seprerti konsumsi, ekspektasi konsumen, dan PMI (Purchasing Manager Index).

Tapi justru, Said ternyata memiliki prediksi yang sama dengan Jokowi, di mana ia memperkirakan pertumbuhan ekonomi kuartal II tahun ini berada di angka 6.4 hingga 6.9 persen.

Baca Juga: ICW Laporkan Ketua KPK, Firli Bahuri Ke Kapolri, Ternyata Ini Alasan Kuatnya

“Bahkan hitungan saya, saya berani katakan itu di 6,4 sampai 6,9 persen saja,” pungkasnya.

Lebih lanjut, Said mengatakan, jika ekonomi Indonesia ingin tumbuh tinggi, maka pemerintah harus mendongkrak partumbuhan sektor kuliner dan pariwisata. ***

 

 

Editor: Dicky Aditya

Tags

Terkini

Terpopuler