Gerhana Bulan Total, Warga Cimahi Khusyuk Ikuti Shalat Berjamaah di Masjid Agung

26 Mei 2021, 20:33 WIB
Pelaksaan shalat gerhana bulan di Masjid Agung Kota Cimahi, Rabu, 26 Mei 2021./Laksmi Sri Sundari/Galamedia /

GALAMEDIA - Sejumlah masjid di Kota Cimahi melaksanakan shalat sunah khusuf, setelah menjalankan shalat Magrib.

Shalat sunah khusuf digelar menyusul terjadinya gerhana bulan total atau khusuful qamar, Rabu 26 Mei 2021.

Salah satu masjid yang melaksanakan shalat khusuf adalah Masjid Agung Cimahi yang berlokasi di Jalan Amir Machmud.

Shalat berlangsung dengan khidmat, bahkan ada jemaah yang terharu saat mendengar khutbah yang disampaikan khatib shalat gerhana di Masjid Agung Cimahi, K.H. Hafidz Suyuti.

Baca Juga: Demokrat Kembali Dibuat Meradang, Moeldoko Disebut Tak Pantas Bicara Wawasan Kebangsaan

Sementara yang bertindak sebagai imam masjid adalah Ustad Khoerudin. Pelaksanaan shalat gerhana bulan di Masjid Agung Cimahi dilaksanakan sekitar pukul 18.18 WIB usai melaksanakan shalat magrib yang diikuti warga setempat.

Mengingat masih masa pandemi Covid-19, pelaksanaan shalat gerhana pun tetap menerapkan protokol kesehatan. Seperti yang diungkapkan Ketua DKM Maajid Agung Cimahi, Dadan Darmawan.

"Iya kita melaksanakan shalat gerhana, tentunya protokoler kesehatan diterapkan secara ketat. Dari mulai datang hingga pelaksanaan shalat, semua menerapkan protokol kesehatan. Semua tertib menjaga jarak," katanya.

Sementata K.H. Hafidz Suyuti dalam tausiahnya mengajak jemaah untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.

Baca Juga: Berkat Pembiayaan BRI, Pengusaha asal Sulsel Ini Raup Rp1 Miliar Lebih per Bulan di Masa Pandemi Covid-19

"Mari kita pelihara dan kita tingkatkan ketakwaan kita kepada Allah Ta’ala, dengan cara mengikuti setiap perintah-Nya dan menjauhi segalalarangan-Nya," ucapnya.

Menurutnya, manusia adalah makhluk Allah SWT. Demikian pula seluruh hal yang terdapat pada manusia, semuanya makhluk dan milik Allah SWT.

"Harta kita, rupa kita, jabatan kita, hidup kita, kematian yang selalu mengintai kita, dan bahkan diri kita berikut semua yang ada pada tubuh kita, semuanya makhluk dan milik Allah Ta’ala," tuturnya.

"Kapanpun Dia menghendaki, pasti Dia akan mengambilnya tanpa perlu kesetujuan kita. Kita tak punya apapun, kecuali hanya sebagai akuan saja," terang dia.

Menurutnya, manusia diciptakan oleh Allah SWT di muka bumi ini memikul dua tugas dan kewajiban utama, yaitu beribadah kepada-Nya dan menjadi khalifah dalam rangka memakmurkan bumi dan memelihara segenap isinya.

Baca Juga: Perankan Sisca dalam Sinetron Badai Pasti Berlalu, Ini Potret dan Perjalanan Karier Michelle Ziudith

Di antara ibadah penting yang dilaksanakan dan diajarkan oleh Nabi SAW adalah ibadah shalat gerhana. Nabi SAW bersabda: "Sesungguhnya matahari dan bulan keduanya tidak akan gerhana karena kematian dan kehidupan seseorang, akan tetapi keduanya merupakan dua dari berbagai tanda-tanda kekuasaan Allah Ta’ala. Karenanyalah, apabila kamu melihat peristiwa gerhana matahari dan bulan lakukanlah shalat".

Dalam hadits lain, kata Hafidz, disebutkan, "Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua dari berbagai tanda-tanda kekuasaan Allah SWT. Keduanya tidak akan gerhana karena kematian dan kehidupan seseorang. Karenanyalah, apabila kamu melihat peristiwa gerhana tersebut hendaklah berdo’a, takbir dan bersedekah.”

"Pada hadits diatas disebutkan bahwa ada tiga bentuk ibadah yang seyogyanya dilakukan ketika terjadi peristiwa gerhana, yaitu shalat, berdo’a, takbir dan bersedekah," ujar dia.

"Keempat aktifitas tersebut merupakan ibadah sunnah, sehingga meniru Nabi SAW dan mengikuti perintah beliau terkait ibadah ini adalah sunnah pula. Akan tetapi, apakah kita tidak merasa malu menyatakan diri sebagai ummat beliau sementara kita enggan meniru dan mengikuti perkataan beliau? Semoga Alloh Ta’ala senantiasa membimbing kita ke arah yang diridhai-Nya," tutur Hafidz.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler