Pembelajaran Tatap Muka di Cimahi Berpotensi Ditunda Karena Kasus Covid-19 Meningkat

14 Juni 2021, 19:15 WIB
Plt Wali Kota Cimahi, Ngatiyana membuka kegiatan Persiapan PTM dan Sosialisasi Protokol Kesehatan/Adaptasi Kebiasaan di Sekolah/Madrasah Tingkat Kota Cimahi Tahun 2021 di Gedung Cimahi Technopark Jalan Baros, Senin 14 Juni 2021. /Laksmi Sri Sundari/

GALAMEDIA - Kasus Covid-19 di Kota Cimahi terus mengalami peningkatan dalam beberapa pekan terakhir ini.

Hal itu akan berpengaruh terhadap pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang berpotensi ditunda selama satu bulan, dari rencana sebelumnya yang akan berlangsung 19 Juli 2021.

Namun keputusan tersebut bakal merujuk pada perkembangan kasus Covid-19 di Kota Cimahi selama tiga sampai empat minggu kedepan lantaran potensi masih sangat mungkin terjadi.

Baca Juga: Kamp Rohingya di India Terbakar Hebat, 55 Tempat Penampungan Menjadi Abu

Berdasarkan data yang dirilis Satgas Penanganan Covid-19, kasus positif Covid-19 di Kota Cimahi naik hingga 250 persen dalam beberapa pekan terakhir setelah libur Idulfitri.

Sementara jika merujuk pada data di Pusat Informasi Covid-19 Cimahi (PICC), jumlah kasus Covid-19 di Kota Cimahi hingga Senin 14 Juni 2021 menembus 6.350 kasus. Rinciannya 519 orang masih terkonfirmasi aktif, sebanyak 142 orang meninggal dunia, dan angka kesembuhan mencapai 5.689 orang.

"Menyikapi data itu, jika kasus meningkat terus maka PTM tidak akan dilaksanakan pada 19 Juli sebagai hari pertama masuk sekolah semester ganjil tahun 2021-2022. Tetapi ditunda sampai bulan agustus atau selama sebulan," ungkap Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cimahi Harjono saat ditemui di sela kegiatan Persiapan PTM dan Sosialisasi Protokol Kesehatan/Adaptasi Kebiasaan di Sekolah/Madrasah Tingkat Kota Cimahi Tahun 2021 di Gedung Cimahi Technopark Jalan Baros, Senin 14 Juni 2021.

Baca Juga: Kota Bandung Waspada Covid-19! Keterisian Tempat Tidur di RS dalam Kondisi Mengkhawatirkan

Menurutnya, jika melihat perkembangan kasus Covid-19 pada kalangan siswa dan guru, hingga saat ini jumlah siswa SD yang terkonfirmasi positif Covid-19 mencapai 23 orang, sementara siswa SMP sebanyak 6 orang.

"Untuk guru TK yang positif ada 2 orang, guru SD bertambah jadi 18 orang, guru SMP ada empat yang terkonfirmasi positif," kata Harjono.

Dari tracing dan tracking yang dilakukan, ia menyebut hampir semua warga di lingkungan sekolah yang terpapar Covid-19 diyakini bukan berasal dari pelaksanaan simulasi PTM tahap I dan II.

Baca Juga: Aparat Negara yang Todong Tim Lapangan KPK Saat Hendak Lakukan OTT, Disebut Novel Baswedan Tak Diproses Hukum

"Kami yakini ini bukan dampak dari pelaksanaan simulasi PTM tahap I ataupun tahap II. Kita catat ada 5 SD dan 5 SMP yang tidak menjalani simulasi PTM, lalu 3 SD ada siswanya yang positif, jadi semua karena aktivitas di lingkungan keluarganya," ungkap Harjono.

"Kita juga mensinyalir setelah simulasi PTM itu kan dilanjutkan dengan penilaian akhir tahun (PAT), nah disitu ada muncul kasusnya. Akhirnya diputuskan semua sekolah di Cimahi WFO (work from home) diturunkan jadi 25 persen," sambungnya.

Akibat melonjaknya kasus Covid-19 di Kota Cimahi dan puluhan siswa yang terpapar Covid-19, Disdik Kota Cimahi memutuskan menghentikan kegiatan simulasi PTM. Padahal, masih ada TK, PAUD, SD dan SMP yang belum mendapat giliran uji coba.

Baca Juga: Hukuman Jaksa Pinangki 'Didiskon' jadi 4 Tahun Penjara, Dinilai Wanita yang Harus Mendapat Perhatian

Berdasarkan data Dinkes Kota Cimahi, masih ada 4 dari Total 116 SD dan 4 dari 45 SMP yang belum mendapat jatah uji coba. Sementara untuk TK dan PAUD baru sekitar 40 dari total sekitar 400 sekolah.

"Kalau TK dan PAUD memang masih banyak yang belum. Alasannya karena baru sekitar 70 persen tenaga pendidiknya yang baru divaksin. Selain itu, sarana dan prasarana juga kurang menunjang," terang Harjono.

Ditemui di tempat yang sama, Pelaksana Tugas (Plt.) Wali Kota Cimahi, Ngatiyana mengatakan, untuk PTM di wilayahnya, pihaknya akan melihat perkembangan kasus dalam tiga pekan ke depan. Jika kasusnya tak kunjung melandai, bisa dipastikan PTM akan ditunda hingga Agustus mendatang.

"Apabila dalam 3 minggu terakhir kasusnya naik, PTM ditunda. Tapi dalam 3 minggu, kemungkinan virus akan meningkat. Jadi jangan meremehkan Covid-19, tetap jaga prokes" ucapnya.***

Editor: Dadang Setiawan

Tags

Terkini

Terpopuler