Dokter Cantik Ini Ungkap Drastisnya Lonjakan Pasien Covid-19 di RSDC Wisma Atlet

16 Juni 2021, 17:38 WIB
Seorang tenaga kesehatan membuang baju hazmat usai bertugas merawat pasien di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Selasa, 15 Juni 2021./ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/nz /M RISYAL HIDAYAT/ANTARA FOTO

GALAMEDIA - Kondisi di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta saat ini dalam kondisi mengkhawatirkan.

Dokter cantik sekaligus Juru Bicara Pemerintah, Reisa Broto Asmoro mengingatkan telah terjadi lonjakan kenaikan pasien Covid-19 yang sangat drastis di rumah sakit itu.

"RSDC Wisma Atlet mencatatkan lonjakan pasien yang sangat drastis," katanya.

"Beberapa hari lalu, sudah lebih dari 80 persen tempat tidur yang tersedia dihuni pasien positif yang dikarantina," tambah Reisa dalam jumpa pers daring dari Kompleks Istana Kepresidenan di Jakarta, Rabu, 16 Juni 2021.

Baca Juga: Mulai 10 Juli Pria-Wanita di Atas 25 Tahun yang Masih Jomblo Akan Disuntik Mati, Benarkah? Cek Faktanya

Karena lonjakan pasien beberapa hari lalu itu, Satgas Penanganan Covid-19 menambah kapasitas tempat tidur di RSDC Wisma Atlet sebanyak 2.000 tempat tidur untuk menampung pasien baru.

Meskipun sudah ditambah, kata Reisa, tingkat okupansi tempat tidur di RSDC Wisma Atlet terus meningkat karena melonjaknya jumlah pasien Covid-19.

Per Rabu ini, keterisian tempat tidur di RSDC Wisma Atlet sudah melebihi 75 persen.

"Per pagi ini saja, laporan RSDC Wisma Atlet menyatakan ada 488 orang terkonfirmasi positif yang baru masuk untuk menjalani perawatan, setelah beberapa hari yang lalu ada 625 pasien datang bersamaan dalam satu hari," terangnya, dikutip dari Antara.

Baca Juga: Tinjau Persiapan Vaksinasi Massal di GBLA, Tedy : Ini Kesigapan Pemerintah dalam Memutus Rantai Covid-19

Reisa mengatakan pemerintah sudah memperkirakan terjadinya kenaikan kasus Covid-19 secara signifikan.

Terlebih setelah larangan mudik pada Lebaran 2021 lalu tidak diperhatikan oleh masyarakat.

"Sekarang nasi sudah menjadi bubur, peringatan sudah menjadi kenyataan di depan mata kita," tambahnya.

Guna mencegah penularan Covid-19, Reisa mengimbau masyarakat untuk lebih banyak beraktivitas di rumah saja saat periode liburan sekolah tiba di pertengahan tahun ini.

Baca Juga: Kim Jong-un Akui Korea Utara Berada di Situasi 'Genting'

Masyarakat juga diimbau mematuhi protokol kesehatan 3M (memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan).

"Saya tahu godaannya sangat besar, tapi hindarilah berlibur tanpa perencanaan yang matang. Perhatikan beberapa kabupaten/kota masuk zona merah, artinya tingkat penularan di masyarakat di wilayah tersebut sangat tinggi," pungkasnya.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler