GALAMEDIA - Pandemi Covid-19 kembali melonjak dengan penambahan kasus positif di berbagai daerah di Indonesia.
Per tanggal 21 Juni 2021, kasus positif Covid-19 pun mengalami lonjakan sebanyak 14.536 kasus baru, walaupun pasien sembuh pun ikut bertambah sejumlah 9.233 orang.
Dengan penambahan kasus tersebut, maka sejumlah 2.004.445 kasus Covid-19 dengan 1.801.761 orang di antaranya telah pulih.
Sementara sebanyak 54.956 orang dinyatakan meninggal dunia akibat Covid-19 sejak kasus pertama di Indonesia pada Maret 2020 lalu.
Terkait peningkatan kasus Covid-19 yang tidak kunjung turun, Ahli Ekonomi Rizal Ramli mengatakan bahwa kualitas pemimpin menjadi penentu naik turunnya penyebaran kasus Covid-19.
Melalui akun media sosial Twitter miliknya @ramlirizal, eks Menteri Ekonomi Indonesia itu memaparkan pendapatnya terkait penanganan kasus Covid-19 di Indonesia.
"Utk atasi Covid, kwalitas pemimpin sangat menentukan. Pres Trump ngasal, tidak all out soal covid, covid tak terkendali. Pres Biden fokus, tegas thd covid - vaksinasi masif, covid turun, Ganti Presiden, baru covid anjlok," tulis Rizal Ramli dikutip Galamedia dari akun twitternya @ramlirizal.
Rizal Ramli pun mempertanyakan apa harus ganti presiden dahulu agar kasus Covid-19 di Indonesia bisa turun.
"RI, respons ngasal & tidak fokus. Apa perlu ganti Presiden?" tutup Rizal Ramli.
Sebelumnya diberitakan, Rizal Ramli menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) gagal dalam menangani berbagai krisis di Indonesia, salah satunya krisis pandemi Covid-19.
Baca Juga: Bendung Gagasan JokPro 2024 Ala Qodari, Pakar Hukum Refly Harun Turun Tangan
"Selain soal tidak sinkronnya Niat-Kata-Tindakan, masalah utama @jokowi adalah kapasitas yg sangat minim untuk tangani krisis: gagal ekonomi-gagal pandemi-gagal kurang korupsi," tulisnya.
Tak hanya itu, Rizal Ramli menyebut Presiden Jokowi dan Menteri Keuangan Sri Mulyani tidak fokus dalam menangani krisis pandemi Covid-19.
Hal itu didasari dengan masih berjalannya proyek pemindahan Ibu Kota baru dan proyek infrastruktur lainnya seperti jalan Tol.
"Inilah mismanagement pandemi, bukannya fokus atasi pandemi, @jokowi & Menkeu Terbalik masih sibuk proyek2, ibukota barulah, toll ini itulah. Payah," jelasnya.***