Pakar Hukum: 80 Persen Umat Islam Indonesia Tidak Pernah Meminta 80 Persen SDA dan APBN untuk Umat Islam

22 Juni 2021, 16:51 WIB
Ilustrasi APBN. /pixabay.com/geralt

GALAMEDIA - Pakar hukum tata negara Irmanputra Sidin mengungkapkan bahwa penduduk Indonesia 80 persen didalamnya terdiri atas umat islam.

Irmanputra Sidin mengungkapkan bahwa kendati Indonesia 80 persennya adalah umat Islam, tidak pernah meminta 80 persen hasil sumber daya alam (SDA) diperuntukkan bagi umat islam.

Begitupun lanjut Irman, umat Islam tidak pernah meminta 80 persen dari Anggaran Pendapatan Negara (APBN) 80 persennya bagi umat islam.

"Indonesia 80 persen penduduknya umat Islam, tidak pernah meminta 80 persen hasil sumber daya alam yang dikuasai negara untuk umat islam, gak ada yang dia minta, ada gak dia minta?," demikian kata Irman dalam keterangannya dikutip Galamedia Selasa, 22 Juni 2021.

Baca Juga: Link Streaming Buku Harian Seorang Istri 22 Juni 2021: Nana Berhasil Ditemukan!

"80 persen umat Islam penduduk Indonesia tidak pernah meminta 80 persen APBN untuk umat islam, gak ada yang dia minta," lanjutnya.

Ia menuturkan bahwa umat islam di Indonesia memiliki keinginan yang sederhana dan hanya ingin berdialog dengan Tuhan-nya.

"Sederhana permintaan umat Islam, dia mau berdialog dengan Tuhan-nya. Dia mengingatkan umat-Nya akan kebaikan yang tidak hanya mengajarkan doa makan dan minum tapi juga cara memilih pemimpin, begitu kira-kira," tutur Irman.

Ia melanjutkan, bahwa ketegangan-ketegangan justru terjadi saat agama Islam dinistakan yang tidak bisa selesai dengan proses hukum.

Sehingga kata dia, munculan demo besar-besaran hingga berjilid-jilid.

"Nah inilah ketegangan-ketegangan ketika agamanya dinistakan, kok susah sekali ini membawa ke proses hukum. Munculan demo berjilid-jilid," ucapnya.

Baca Juga: Warga yang Menolak Divaksin Covid-19 Bakal Dijebloskan ke Penjara! Duterte: Anda Tinggal Pilih

Selain itu, disinggungnya soal agama yang kerap dihadapkan dengan Pancasila.

"Belum lagi penghujung, kemudian ada agama yang diperhadapkan sebagai musuh besar Pancasila. nah ini menarik menurut saya," tuturnya.

Lantas ia mengaku bahwa dirinya adalah seorang yang memeluk agama Islam yang awam, namun saat ditanya Pancasila itu dimana?, maka ia mengatakan bahwa sejak lahir Pancasila sudah dibisikkan.

"Saya ini Islam, tapi bukan pengetahuan Islamnya seperti Ustaz Ali Mochtar Ngabalin dan Ustaz Abu Bakar," katanya.

"Tapi dengan segala awam saya terhadap Islam, ketika saya ditanya Pancasila itu dimana dalam kehidupan saya, maka saya akan mengatakan bahwa ketika saya lahir orang tua saya itu membisikan Pancasila di telinga saya," lanjutnya.

Ia melengkapi penjelasannya dengan menegaskan bahwa adzan yang dibisikkan di dalamnya terkandung butir-butir Pancasila namun tidak seperti tertulis dalam UUD 1945.

Namun ungkapan Irmanputra Sidin tersebut bukan baru-baru ini disampaikan, melainkan pernyataannya saat menjadi salah satu narasumber dalam diskusi yang dipandu oleh jurnalis senior Karni Ilyas yakni Indonesia Lawyers Club (ILC).

Pernyataan Irman seperti dikutip Galamedia cuplikan video yang dibagikan oleh seorang warganet dengan akun @arwidodo di Twitter.

"Satu kenangan ILC show yang sangat berkesan dan tidak boleh dilupakan," demikian tulis akun tersebut saat membagikan video.

Tertulis dalam video narasi yang berbunyi "DIA BUKAN USTAD, TAPI DIA PAHAM KONDISI ISLAM".***

Editor: Dicky Aditya

Tags

Terkini

Terpopuler