Sulit Dapatkan Ruang Perawatan di RS, Satu Pasien Positif Covid-19 Meninggal Dunia

23 Juni 2021, 20:35 WIB
Petugas ber-APD lengkap memakamkan jenazah pasien positif Covid-19 di wilayah Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut dengan menggunakan prokes beberapa waktu lalu./Agus Somantri/Galamedia /

GALAMEDIA - Tak bisa mendapat perawatan karena semua rumah sakit sudah penuh, seorang pasien positif Covid-19 asal Cipanas, Kecamatan Targong Kaler, Kabupaten Garut meninggal dunia, Rabu 23 Juni 2021.

Iqbal Gozali (42), salah seorang keluarga pasien mengatakan, sebelumnya saudaranya tersebut dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19 setelah menjalani tes usap atau swab tes. Kemudian ia menjalani isolasi mandiri di rumah.

Namun karena kondisinya tidak kunjung membaik dan sesak, terang Iqbal, pihak keluarga pun memutuskan untuk membawanya ke Puskesmas terdekat.

Namun sayangnya tidak terlayani karena penuh. Kemudian keluarga berupaya mencari rumah sakit lain di wilayah perkotaan.

Baca Juga: Presiden Jokowi: Demi Keselamatan, Segera Ambil Kesempatan Divaksin, Agama Apapun Tak Menolak!

Lagi-lagi, semua rumah sakit yang didatangi dalam keadaan penuh sehingga pasien pun terpaksa dibawa pulang kembali ke rumah.

"Sebelumnya sudah dibawa ke puskesmas terdekat tapi tidak terlayani karena penuh, disuruh diberi oksigen tapi tidak dikasih oksigennya. Kami cari-cari rumah sakit di perkotaan semuanya sama penuh, padahal kondisi saudara saya sudah kritis," ujarnya, Rabu 23 Juni 2021.

Iqbal pun mengeluhkan atas terlambatnya pelayanan terhadap pasien Covid-19 bergejala berat (komorbid) dengan kondisi sulit bernapas yang seharusnya segera mendapatkan penanganan dan diprioritaskan.

Baca Juga: Dulu Sebut Jokowi Tidak Penting! Kini Membela Habis-habisan, Gus Umar Bongkar Jejak Digital Ali Ngabalin

Padahal menurutnya, dalam setiap pemberitaan pemerintah daerah sering kali menyebutkan bahwa kamar atau ruangan untuk pasien Covid-19 masih tersedia. Namun nyatanya penuh dan mengabaikan pasien yang kondisinya sakit berat.

"Jangan nyebut rumah sakit masih sedia kamar kalau pasien Covid-19 bergejala berat sulit dapat ruangan perawatan, kalau misalkan sudah penuh ruangan ya tambah," ucapnya.

Lonjakan kasus
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut, Rita Sobariah, menyebutkan jika ketersediaan ruang perawatan di rumah sakit rujukan maupun di Puskesmas sudah hampir penuh karena adanya lonjakan kasus positif Covid-19.

Baca Juga: Waduh, GeNose C19 Ternyata Bisa Munculkan Hasil Positif Palsu, Begini Penjelasan Tim Peneliti

Rita menuturkan, tingkat keterisian ruang perawatan di rumah sakit Garut saat ini ada di angka 80 persen hingga 90 persen.

Semuanya tidak hanya diisi oleh pasien yang sudah terkonfirmasi positif Covid-19 melainkan juga oleh pasien dengan status dicurigai terjangkit Covid-19.

"Kasus positif maupun yang suspek itu juga membutuhkan ruang, karena suspek juga membutuhkan ruang, jadi memang rata-rata di angka 90 persen hampir penuh," katanya.

Menurut Rita, penanganan pasien Covid-19 dilakukan skala prioritas, mereka yang gejala ringan diminta untuk isolasi mandiri di rumah atau tempat yang sudah disediakan pemerintah.

Baca Juga: Bansos Rp 300 Ribu Juni 2021 Segera Cair, Pastikan Anda Memenuhi 7 Syarat, cekbansos.kemensos.go.id

Sedangkan pasien yang kondisinya sedang atau berat, harus menjalani perawatan medis secara intensif di rumah sakit dengan terlebih dahulu koordinasi dengan pihak puskesmas setempat.

"Itu jalur koordinasinya melalui puskesmas, nanti puskesmas yang melakukan rujukan ke rumah sakit, puskesmas juga melakukan pemantauan terhadap isolasi mandiri ini," ucapnya.

Berdasarkan catatan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kabupaten Garut, hingga Selasa, 22 Juni 2021, total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Garut sudah mencapai sebanyak 15.403 kasus.

Rincian 4.387 kasus isolasi mandiri, 567 kasus isolasi di rumah sakit, 9.791 kasus dinyatakan sembuh, dan 658 kasus meninggal dunia.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler