Rocky Gerung Minta Presiden Indonesia Diganti Seperti Amerika: di Sini Ada Pembungkaman Demokrasi

6 Juli 2021, 20:22 WIB
Pengamat politik Rocky Gerung. /Tangkap layar Youtube /

GALAMEDIA – Pengamat politik, Rocky Gerung kembali menyoroti keadaan Indonesia saat ini. Rocky memang terkenal vokal mengkritik pemerintahan dengan berbagai analisanya.

Kali ini, ia menyinggung Indonesia yang dinilai sejumlah pihak tengah genting akibat Covid-19.

Rocky mengatakan, membuat kebijakan tanpa keresmian Undang-Undang tidak akan berpengaruh besar bagi publik.

“Melarang orang tanpa keresmian Undang-Undang, itu juga menyebabkan orang gak pernah duga akan ada penghalangan tuh,” ujarnya dilansir melalui YouTube Rocky Gerung Official, Selasa, 6 Juli 2021.

Baca Juga: Jawa Barat Terima 10 Ton Oksigen dari PT Pusri

Menurut dia, penamaan kebijakan PPKM Darurat menimbulkan ketidakpastian dan seharusnya pemerintah menamakan kebijakan barunya dengan sebutan lockdown saja.

“Kalau dibilang lockdown, orang tahu artinya gak boleh keluar, ini disebut sebagai mikro darurat, segala macam, jadi gak ada kepastian juga, ini yang justru memancing kerumunan di jalan-jalan yang disekat,” jelasnya.

Rocky kemudian menyoroti Amerika khususnya kota New York yang sudah bebas masker.

“Nah kita lihat, tadi malam di New York itu justru semua orang gak pakai masker lagi tuh, sedikit banget yang pakai masker karena merayakan kembang api,” tuturnya.

Baca Juga: Luhut Harus Dibantu Banyak Ilmuwan! Fahri Hamzah: Virus Itu Ada di Buku IPA, Bukan IPS

Dia berpendapat, hal itu dapat Indonesia capai dengan mengikuti cara Amerika, yakni mengganti presiden.

Sebagai informasi, Amerika sempat berganti presiden saat pandemi dari kepemimpinan Donald Trump ke kepemimpinan Joe Biden.

“Dan itu dimungkinkan terjadi karena memang cara terbaik Amerika kita ikuti saja, Amerika lakukan hal yang sebetulnya bisa kita lakukan, yaitu ganti presiden,” ungkap Rocky.

Karena, menurutnya, jika presiden diganti, maka Covid akan lebih mudah ditangani.

“Jadi begitu ganti presiden, Covid-nya lebih mudah ditangani,” katanya sambil tertawa.

Ahli filsuf ini menyampaikan, keadaan semacam ini bisa diselesaikan apabila publik dibantu dan diberi pemahaman.

Baca Juga: Marc Klok dan Rashid Ajak Masyarakat Cegah Covid-19 dengan Menaati Prokes 5M

“Sebetulnya, rakyat kita kalau dibantu saja sedikit, beri pemahaman dan digratisin aja, petugas-petugas desa itu bagi-bagi masker aja sebetulnya. Itu intinya,” terangnya.

Dalam hal ini, Rocky ingin Indonesia belajar dari Amerika terkait kedisplinan hingga presiden baru.

“Ya kita belajar sebetulnya dari Amerika tentang disiplin, tentang kemampuan presiden baru untuk menghimbau dan betul-betul dia merawat rakyatnya, bukan membentak-bentak rakyat,” ujarnya lagi.

Hal itulah yang menurut Rocky diinginkan oleh publik di Indonesia. Sayangnya di Tanah Air, menurut dia, publik dilarang berkomentar sehingga terjadi pembungkaman demokrasi.

“Nah itu yang sebetulnya kita inginkan di sini. Tetapi di Indonesia itu dilarang orang berkomentar, itu artinya pembungkaman juga, pembungkaman demokrasi, Covid dimanfaatkan pemerintah untuk membungkam orang berkomentar,” pungkasnya.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler