PKS: Pandemi Akan Tunjukkan Kualitas Kepemimpinan Seseorang Sehingga Rakyat Bisa Menilai

12 Juli 2021, 15:58 WIB
Politisi PKS Mardani Ali Sera. /Instagram Mardani Ali Sera./

GALAMEDIA - Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera turut menanggapi kondisi Indonesia yang tengah genting akibat lonjakan kasus Covid-19.

Menurut Mardani, naik turunnya pandemi di suatu negara sangat ditentukan oleh kualitas keberanian kepala negara.

“Bismillah, naik turunnya pandemi disuatu negara amat ditentukan oleh kualitas keberanian kepala negara. Di Indonesia, dengan pak @jokowi sebagai kepemimpinan skg mungkin punya 1001 alasan. Tp hrs diingat, saat kondisi krisis, seorang pemimpin hebat pasti mengeluarkan tajinya,” cuitnya melalui akun Twitter pribadi @MardaniAliSera pada Senin, 12 Juli 2021.

Dia juga memberikan beberapa contoh tindakan besar yang dilakukan oleh sejumlah pemimpin negara.

Baca Juga: Minta Polisi Percepat Hukum dr Lois, Husin Alwi: Jangan Sampe Orang Makin Gak Percaya Covid Gegara Dokter Ini!

“Contohnya? Tentu banyak, seperti PM Selandia Baru yg berani menutup bandara sampai seluruh warganya divaksinasi. Lalu ada Kanselir Jerman ketika awal pandemi langsung menutup sekolah hingga perkantoran. Semua negara punya kekhasan masing2,” ungkapnya.

Politisi PKS ini juga menyebut beberapa indikator pemimpin yang berkualias. Menurut dia, keberanian merupakan hal utama.

“Setidaknya ada beberapa indikator pemimpin berkualitas. Keberanian, jangan jadi penakut karena seorang pemimpin sudah pasti sendirian. Jika mau bergantung dengan orang lain, jangan jadi pemimpin,” katanya lagi.

Selain itu, pemimpin harus memiliki visi jelas dengan gambaran jelas dan problem solver. Lebih lanjut Mardani mengambil contoh mengenai kelangkaan oksigen.

Baca Juga: Lanud Suryadarma Subang Targetkan 3.000 Warga Ditargetkan Divaksin

“Visi yg jelas jg hrs dimiliki, kemampuan melihat ke depan. Pny gambaran yg jelas mau kmn. Lalu problem solver/pemecah masalah. Cth, kelangkaan oksigen yg marak terjadi bukan krn kita menyumbang oksigen ke India. Scr logika krn tingginya angka Covid-19, kebutuhan pun menjadi besar,” imbuhnya.

Mardani menilai, lonjakan kasus saat ini dikarenakan pemerintah tidak mendengar masukan mengenai penutupan bandara.

“Angka yg kian besar karena sejak awal, saran ‘mengikat’ pintu masuk dihiraukan. Usulan menutup 4 bandara internasional di Jakarta, Medan, Surabaya, serta Bali tak kunjung direspon. Padahal Covid-19 datang dari luar, jika 4 lokasi tsb dikunci, kemungkinan ceritanya akan lain,” ujarnya.

Sementara, untuk PPKM Darurat, Mardani mengusulkan pemerintah menggunakan sistem monitoring.

Baca Juga: Tanggapi Vasksinasi Berbayar, Politisi Demokrat Ini Ungkit Lagi Menkes Budi Gunadi yang Bukan Seorang Dokter

“Bagaimana dgn PPKM Darurat yg sedang kita jalani? Jika ingin berhasil, kita mesti punya sistem monitoring yg akurat, baik & berbasis data ilmiah. Salah satu cara yg kerap diusulkan para ahli, menggunakan teknologi digital dalam bentuk movement restriction and mobility change,” terang dia.

Di akhir cuitannya, dia mengatakan, krisis ini akan menunjukkan kualitas kepemimpinan seseorang.

“Pandemi vs Kepemimpinan, terlebih kita sedang menghadapi gelombang ke dua. Pandemi dan krisis yang lain akan menunjukkan kualitas kepemimpinan seseorang sehingga bisa dinilai oleh rakyat,” pungkasnya. ***

Editor: Dicky Aditya

Tags

Terkini

Terpopuler