PTM di Garut Akan Dimulai Pekan Depan

13 Agustus 2021, 19:46 WIB
Pembelajaran tatap muka (PTM) di Kabupaten Garut untuk semua jenjang pendidikan akan mulai dilaksanakan pada Senin pekan depan. /Agus Somantri/Galamedia/

GALAMEDIA - Pembelajaran Tatap Muka (PTM) untuk semua jenjang pendidikan mulai tingkat PAUD, TK, SD, SMP dan SMA/SMK di Kabupaten Garut rencananya akan mulai dilaksanakan pada pekan depan.

Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Garut, Totong, mengatakan pembukaan kembali sekolah tatap muka ini setelah semua unsur Forkopimda melakukan rapat pembahasan terkait PTM di daerah yang berstatus Level 3 sesuai Intruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 30 Tahun 2021.

"Alhamdulillah, hasil rapat kemarin bersama semua unsur Forkopimda sudah ada kesimpulan bahwa pembelajaran tatap muka akan dilaksanakan pada minggu depan," ujarnya, Jumat 13 Agustus 2021.

Menurut Totong, bahwa pembelajaran tatap muka tersebut akan dilaksanakan di semua tingkatan sekolah dari mulai TK hingga SMA/SMK juga Kemenag dilakukan secara terbatas hanya 50 persen dari kapasitas ruang kelas dengan penerapan protokol kesehatan yang sangat ketat dengan mempertimbangkan zona kewaspadaan.

Baca Juga: Soal Pemakzulan Jokowi, Politisi Nasdem: Tak Ada Satu Pihak Pun Bisa Melarang

"Namun pada prinispnya, setiap sekolah di Garut sudah 90 persen siap untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka dengan teknis yang sudah dipersiapkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Garut," ucapnya.

Totong menyebutkan, PTM ini juga dilakukan atas desakan-desakan dari orang tua murid dan masyarakat, termasuk organisasi-organisasi profesi guru, ditambah adanya dasar yang kuat dari aturan Kemendagri.

"Makanya kami simpulkan untuk membuka tatap muka ini. Insya Alloh, Senin besok launchingnya," katanya.

Totong menuturkan, pihaknya sudah mempunyai pengalaman terkait pembelajaran tatap muka terbatas karena sebelumnya pernah dilakukan dalam program Ayo Masuk Sekolah beberapa waktu lalu.

Pihaknya pun meyakini, dengan modal pengalaman tersebut seluruh sekolah yang ada di Kabupaten Garut sudah siap untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas.

"Kalau kita tidak ada keberanian untuk PTM, kasihan anak-anak dan para orangtua," ucapnya.

Totong juga mengucapkan terima kasih kepada semua unsur Forkopimda dan Satgas Covid-19 Kabupaten Garut serta seluruh elemen yang telah mendukung sehingga PTM ini bisa terlaksana.

Monitoring

Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman, membenarkan jika pembelajaran tatap muka di Kabupaten Garut akan dimulai pada pekan depan sehubungan dengan turunnya status Garut dari PPKM Level 4 ke Level 3.

"Ya, tatap muka akan dimulai hari Senin depan dengan simulasi terlebih dahulu oleh dinas pendidikan, nanti kita sampaikan juga selanjutnya akan ditindaklanjuti oleh para kepala sekolah," ujarnya.

Menurut Helmi, sesuai Intruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 30 Tahun 2021 tentang PPKM, sekolah dari mulai TK hingga SMA diperbolehkan melakukan PTM terbatas dengan protokol kesehatan yang sangat ketat. Selain itu, lanjutnya, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) serta Sekolah Luar Biasa (SLB) juga diperkenankan buka dengan sejumlah ketentuan.

Baca Juga: Rayakan Hari Kemerdekaan, Pijar Mahir Perluas SDM Tangguh dan Tumbuh di Indonesia

Helmi menyebutkan, pihaknya juga akan melakukan monitoring terkait kesiapan sekolah dalam penerapan protokol kesehatan yang harus dipenuhi menjelang dimulainya pembelajaran tatap muka ini guna mencegah penyebaran virus Covid-19.

"Tentunya ini harus dilakukan dengan ketat. Pertama, kapasitas 50 persen dari jumlah total, kemudian protokol kesehatan seperti masker dan cuci tangan harus dimaksimalkan," katanya.

Selain itu, menurut Helmi, sekolah yang diperkenankan beroperasi adalah sekolah yang berada di luar zona merah penyebaran virus Covid-19. Ia menuturkan, berdasarkan data tim Satgas Penanganan Covid-19, saat ini masih ada 4 kecamatan di Garut yang tergolong zona merah, yaitu Garut Kota, Tarogong Kidul, Tarogong Kaler dan Pakenjeng.

"Jadi kita juga perhatikan zona. Kalau yang masih zona merah belum bisa," katanya.

Helmi menambahkan, orang tua murid juga boleh memilih. Mereka dipersilakan untuk mengizinkan anaknya apakah akan ikut pembelajaran tatap muka atau pembelajaran jarak jauh.

"Nanti ada formatnya, sudah disiapkan," katanya.***

Editor: Dicky Aditya

Tags

Terkini

Terpopuler