Muhammadiyah Minta BPIP Bubar, Faizal Assegaf: Dangkal dan Memalukan, Dikit-dikit Bubar!

14 Agustus 2021, 22:17 WIB
Faizal Assegaf. /Instagram @faizal.assegaf

 

GALAMEDIA – Lomba penulisan artikel yang digelar oleh Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dengan tema 'Hormat Bendera Menurut Hukum Islam' dan 'Menyanyikan Lagu Kebangsaan Menurut Hukum Islam' menuai kritikan.

Lomba ini digelar BPIP untuk Memperingati Hari Santri Nasional 2021.

Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP, Antonius Benny Susetyo mengatakan pilihan tema tersebut menyesuaikan dengan konteks Hari Santri.

BPIP melihat pentingnya nilai-nilai keagamaan dalam menyikapi cinta tanah air.

Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Busyro Muqoddas lantas dengan tegas menyarankan agar BPIP dibubarkan saja, sebab dirasa tak ada manfaatnya, bahkan lomba tersebut jelas ‘useless’ alias tidak berguna.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 15 Agustus 2021: Nino Nekat Lakukan Tes DNA Reyna Secara Ilegal

“Ini bukan saja tendensius, itu jelas-jelas useless, tidak ada manfaatnya sama sekali. Tidak ada konsep akademis ideologisnya,” ujarnya kepada wartawan, Jumat, 13 Agustus 2021.

Dia menilai, tema yang diangkat BPIP justru mengadu domba sekaligus penghinaan terhadap komunitas santri.

Busyro menjelaskan bahwa Hari Santri bukan hanya milik warga Nahdlatul Ulama saja, namun milik seluruh umat Islam.

Sehingga, sambungnya, BPIP terkesan mencari ‘penyakit’ melalui lomba yang akan mereka gelar.

“Apakah selama ini negara itu ada problem dengan penghormatan bendera Merah Putih? Problem lagu kebangsaan? Faktanya tidak ada. Kalau tidak ada, mengapa BPIP mencari-cari penyakit ini namanya,” tuturnya.

Lebih lanjut tokoh hukum satu ini menegaskan bahwa BPIP perlu meninjau kembali rencana lomba tersebut dan segera membatalkannya. Sebab, tema itu hanya akan mengusik umat Islam di Tanah Air.

Selain itu, Busyro menyarankan agar dilakukan survei (polling) yang mempertanyakan apakah keberadaan BPIP masih diperlukan atau tidak.

Baca Juga: Ancaman Tsunami Menggaung Usai Terjadi Gempa Magnitudo 7,2 di Haiti, Guncangan Robohkan Sejumlah Bangunan

“Saya siap mewakili Muhammadiyah dengan 170 perguruan tinggi Muhammadiyah se-Indonesia mengadakan polling dengan bersama-sama. Kalau tidak ada manfaatnya [BPIP] itu bubarin saja,” pungkasnya.

Menanggapi hal ini, aktivis Faizal Assegaf menilai Busyro berpikiran dangkal karena menyarankan BPIP untuk dibubarkan.

“Dangkal, dikit2 bubar,” cuitnya melalui akun Twitter @faizalassegaf Sabtu, 14 Agustus 2021.

Menurutnya Busyro terlalu reaktif dan memalukan atas sarannya itu.

“Soal gituan aja jd reaktif, fanatisme buta & memalukan!” pungkasnya. ***

Editor: Dicky Aditya

Tags

Terkini

Terpopuler