Puluhan Ekor Hewan Peliharaan di Kota Cimahi Divaksin

20 Agustus 2021, 17:50 WIB
Petugas Dispangtan Kota Cimahi menyuntikan vaksin rabies ke hewan peliharaan milik warga. Pelaksanaan vaksinasi tersebut berlangsung di Lapangan RW 16 Komplek Perumahan Pondok Cipta Mas, Jumat, 20 Agustus 2021./Laksmi Sri Sundari/Galamedia /

GALAMEDIA - Puluhan ekor hewan peliharaan milik warga Kelurahan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi mendapat vaksin rabies dan flu burung di Lapangan RW 16 Komplek Perumahan Pondok Cipta Mas, Jumat, 20 Agustus 2021.

Vaksinasi tersebut sebagai langkah antisipasi adanya hewan peliharaan warga seperti kucing, anjing, musang, dan kera yang rentan terpapar rabies, serta unggas yang bisa terpapar flu burung.

Mengingat dua virus tersebut bisa menular pada manusia atau bersifat zoonosis prioritas.

"Upaya vaksinasi ini menghindari penyakit, apalagi yang menular ke manusia atau namanya zoonosis. Ada vaksinasi rabies dan vaksinasi avian influenza atau flu burung yang merupakan zoonosis prioritas," ungkap dokter hewan pada Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Cimahi, Faiz Labib di sela kegiatan.

Baca Juga: Taliban Disinyalir Bakal Kuasai Indonesia, Sudjiwo Tedjo: Selama Bangsa Ini Masih Cengengesan, Tidak Percaya

Menurutnya, hewan peliharaan yang terpapar rabies maupun flu burung memiliki gejala yang sangat terlihat, seperti mengeluarkan liur secara berlebih, fotofobia atau takut akan cahaya, dan cenderung agresif pada gerakan.

"Kalau flu burung ditandai dengan gangguan nafas pada unggas, diare, kotoran hijau, dan mati cepat. Flu burung itu yang dikhawatirkan karena penularannya sangat masif, seperti tahun 2003. Makanya kita lakukan vaksinasi ini untuk mencegah kematian unggas akibat flu burung," jelas Faiz.

Rabies sendiri menjadi salah satu penyakit zoonosis yang amat berbahaya jika menular pada manusia. Terutama jika seseorang menerima gigitan dari hewan rabies di daerah tubuh yang dekat dengan otak.

"Penularan rabies itu menular ke manusia melalui gigitan, nanti virusnya menyerang syaraf manusia. Kalau gigitannya dekat otak akan sangat berisiko. Sebisa mungkin diantisipasi, salah satunya dengan ini (vaksinasi)," beber Faiz.

Baca Juga: Hampir 2 Tahun Pandemi, Pemerintah Seharusnya Buat Target Keberhasilan: Rakyat Jenuh dengan Covid-19

Beruntung saat vaksinasi terhadap hewan peliharaan, pihaknya tidak menemukan ada hewan peliharaan seperti kucing dan anjing yang memiliki gejala rabies. Namun ada beberapa hewan yang tidak jadi vaksin karena sedang hamil, sakit, dan masih muda.

"Sejauh ini nihil (rabies dan flu burung). Ada yang batal vaksin, karena kan syaratnya hewan divaksin itu sehat. Kalau sakit diobati dulu, hewan tidak boleh hamil, tidak menyusui kalau anaknya terlalu kecil, dan usianya minimal 4 bulan kalau unggas 1 bulan," tandas Faiz.

Kepala Seksi (Kasi) Sarana Prasarana dan Lingkungan Kelurahan Leuwigajah, Dini Gusniar mengatakan, vaksinasi terhadap hewan peliharaan tersebut sebagai upaya mempertahankan Kota Cimahi bebas rabies dan flu burung.

Baca Juga: Yang Butuh Cuan Wajib Berkumpul! Istana Ini Buka Lowongan Pekerjaan Bergaji Ratusan Juta Lho

"Ini upaya kita mempertahankan predikat itu, jadi memfasilitasi vaksinasi ke rumah. Kita laksanakan selama 4 hari sejak senin kemarin, dan hari ini terakhir," katanya.

Diakui Dini, animo masyarakat di wilayahnya untuk memvaksin hewan pelihàraannya cukup tinggi. Hal itu bisa dilihat dari pelaksanaan vaksinasi yang diinisiasi Dispangtan Kota Cimahi ini dalam empat hari pelaksanaan.

"Alhamdulillah animonya cukup tinggi. Dari target 140 ekor, melewati target, yakni 200 ekor. Hari pertama 40 ekor, hari kedua 50 ekor, hari ketiga 75 ekor, dan hari keempat 35 ekor," ungkapnya.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler