Memasuki PPKM Level 3, Pemkab Sumedang Segera Uji Coba PTM Terbatas

25 Agustus 2021, 20:15 WIB
Bupati Sumedang H.Dony Ahmad Munir memimpin rapat persiapan uji coba PTM Terbatas di lingkup Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang, bertempat di Gedung Negara, Rabu 25 Agustus 2021. /Ade Hadeli/Galamedia///

GALAMEDIA - Sejalan dengan memasuki PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) Level 3, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumedang, berencana melakukan uji coba Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas.

"Insya Alloh Hari Senin 30 Agustus 2021, uji coba PTM Terbatas dilaksanakan dengan skema yang sudah disiapkan jauh hari sebelumnya. Yaitu dikolaborasikan dengan sistem Belajar Dari Rumah (BDR). Masing-masing tingkatan masuk hanya satu minggu dalam satu bulan. Jadi sisanya BDR," kata Kepala Dinas Pendidikan Agus Wahidin di hadapan Bupati Dony Ahmad Munir, Wakil Bupati H. Erwan Setiawan, Ketua DPRD Irwansyah Putra, perwakilan Forkopimda dan jajaran Satgas Covid-19, pada rapat yang digelar di Ruang Tengah Gedung Negara, Rabu Agustus 2021.

Dengan demikian, semua tingkatan kelas masuk tatap muka secara bergiliran dalam satu bulan.

Skenarionya untuk siswa Kelas 1 dan 2 SD atau MI masuk sekolah di minggu pertama. Kelas 3 dan 4 di minggu kedua. Kelas 5 dan 6 di minggu ketiga. Di minggu keempat semua Belajar Dari Rumah (BDR).

Baca Juga: Buntut Prank Rp2 Triliun Akidi Tio, Jabatan Kapolda Sumsel Dicopot

Begitu juga untuk siswa SLTP dan SLTA masing-masing hanya masuk satu minggu dalam satu bulan.

Untuk Kelas 1 SLTP dan sederajat masuk di minggu pertama. Kelas 2 di minggu kedua. Kelas 3 di minggu ke 3. Minggu keempat semua BDR. Hal yang sama berlaku juga untuk SLTA.

Sementara untuk SLB, PAUD, Dikmas dan Pendidikan Kesetaraan menyesuaikan dengan jumlah murid yang ada.

"Jika muridnya lebih dari 60 orang, maka setiap minggunya hanya 25 % yang masuk sekolah. Kalau 30 orang sampai 60 %, maka di minggu ke 1 sampai 3 hanya 33 % dan di minggu keempat semua BDR. Sedangkan yang muridnya kurang dari 30 orang maka 50 % per minggunya, diselingi dengan BDR di minggu berikutnya," paparnya.

Pihaknya juga telah berkoordinasi serta berkonsultasi dengan jajaran Kantor Kementerian Agama Sumedang dan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat yang menyatakan bahwa keduanya akan mengikuti apa yang menjadi keputusan Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang dalam PTM Terbatas.

"Dalam pelaksanaannya kami juga telah menyiapkan tim pemantau yang beranggotakan unsur Pengawas, K3S MKKS, PGRI, Kantor Cabang Dinas Wilayah III, Kantor Kemenag, Puskesmas, Satgas Kecamatan dan Desa," ungkapnya.

Bupati Dony Ahmad Munir mengingatkan untuk memperketat pengawasan selama PTM Terbatas berlangsung terutama saat para siswa berangkat dan pulang sekolah.

Baca Juga: Saatnya Santri Garut Melek Informasi Digital Tangkal Hoaks Melalui Medsos

Menurur Dony, waktu yang rentan bagi anak sekolah (terpapar) adalah saat mereka berangkat dan pulang sekolah, karena tidak diawasi langsung sebagaimana ketika di sekolah. "Selama perjalanan pasti berinteraksi dengan yang lain atau bahkan berkerumun," katanya

Oleh sebab itu, Dony menginginkan semua harus benar-benar disiapkan dengan matang termasuk dengan melakukan simulasi terlebih dahulu.

Sehingga sebelumnya harus ada simulasi untuk mengecek kesiapan, mulai dari sarana prasarana Prokes di sekolah seperti alat pengukur suhu dan bak cuci tangan, Satgas internal dan eksternalnya, termasuk kesediaan masing-masing Kepala Sekolah untuk bertanggung jawab secara penuh atas berbagai konsekuensi yang mungkin terjadi. "Penerapan protokol kesehatan (prokes) yang ketat, menjadi keharusan yang harus dipatuhi, selama pelaksanaan PTM terbatas ini,"tandasnya..

Sendan dengan itu, Wakil Bupati Sumedang H.Erwan Setiawan menandaskan perihal perlunya uji coba atau simulasi sebelum PTM Terbatas diterapkan sepenuhnya di seluruh sekolah.

"Kita akan bersama-sama ke lapangan untuk mengecek langsung. Kalau betul-betul siap kita laksanakan. Kalau masih ragu-ragu, kita tunda dulu," ucapnya.***

Editor: Dicky Aditya

Tags

Terkini

Terpopuler