Kota Cimahi Terus Matangkan Persiapan PTM di Sekolah

27 Agustus 2021, 17:09 WIB
UJI coba Pembelajaran Tata Muka (PTM) Terbatas di SMP Tunas Unggul, beberapa waktu lalu. /Hj. Ati Suprihatin/

GALAMEDIA - Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cimahi terus mematangkan persiapan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sekolah, ditengah pandemi Covid-19.

Terlebih lagi, semua sekolah di Kota Cimahi siap untuk melaksanakan PTM September mendatang. Hal itu merujuk perkembangan kasus Covid-19 yang cenderung melandai.

Seperti diketahui, status Kota Cimahi kini masuk Level 3 dalam Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Kasus Covid-19 pun turun drastis, sehingga diberpolehkan untuk menggelar sekolah tatap muka terbatas.

Kepala Disdik Kota Cimahi, Harjono mengatakan, untuk kesiapan teknisnya, pihaknya akan melakukan rapat bersama para kepala sekolah di jenjang pendidikan TK/PAUD, SD, hingga SMP.

"Karena sudah boleh PTM, rencananya kita akan rapat untuk mengatur secara teknis. Kan harus disiapkan skenario yang matang," katanya, Jumat, 27 Agustus 2021.

Baca Juga: Awas, BMKG Prediksi Badai La Nina Bakal Terjadi Akhir 2021, Apa Dampaknya?

Ia juga mengklaim, jika seluruh sekolah di Kota Cimahi sudah siap menggelar PTM. Sebagai bentuk persiapan, nyaris 100 persen sekolah di Kota Cimahi sudah mengisi form Data Pokok Pendidikan (Dapodik) sebagai kesiapan PTM. Kemudian, validasi dan verifikasi pun sudah dilaksanakan.

Menurut Harjono, sebetulnya pihaknya sudah mempersiapkan PTM sejak beberapa bulan lalu. Dari mulai persiapan sarana dan prasarana teknis sesuai protokol kesehatan, hingga menggelar simulasi yang melibatkan siswa langsung.

Namun harus ditunda lantaran saat itu kasus Covid-19 melonjak tajam. Penundaan itu bisa saja membuat sarana dan prasarana sudah rusak dan sebagainya. "Kita harus cek kembali sekolah, disemprot lagi. Tanda yang dibuat mungkin harus diperbaiki, karena sudah lama," ujar Harjono.

Dijelaskannya, dengan berbagai persiapan yang sudah dilakukan, paling cepat sekolah tatap muka di Kota Cimahi digelar pekan kedua September yang disebut dengan masa transisi dari pembelajaran daring ke tatap muka.

Untuk masa transisi ini, kata Harjono, jam pembelajaran dan kapasitasnya pun akan dibatasi. Siswa tidak akan belajar di sekolah selama seminggu penuh, melainkan secara bergiliran. Ia mencontohkan, hari Senin hanya kelas VII SMP yang masuk.

"Besoknya off. Giliran kelas VIII. Jadi paling dalam seminggu itu satu kelas cuma sehari sekolahnya.Yang masuk 30 persen. Nanti kita evaluasi. Bisa saja bulan kedua ditambah. Kita melihat kondisi pada masa transisi bulan pertama," jelasnya.

Untuk vaksinasi Covid-19 yang disyaratkan, lanjut Harjono, untuk siswa yang berusia 12-17 tahun ini ditargetkan 70 persen sudah rampung. Namun permasalahannya adalah siswa SD berusia 12 tahun ke bawah yang memang belum diperbolehkan untuk divaksin.

Pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cimahi. Saran dari Dinkes nantinya akan jadi pertimbangan siswa apakah bisa ikut PTM atau tidak. "Kita akan rapatkan dulu dengan Dinas Kesehatan, apakah siswa yang belum divaksin sudah boleh PTM belum," tutur Harjono.

Berdasarkan data Dinkes Kota Cimahi total sebanyak 57.514 anak sekolah usia 12-17 tahun menjadi sasaran vaksinasi Covid-19.

Baca Juga: Belum Sehari Jadi Tahanan, Yahya Waloni Dilarikan ke RS, Diduga Penyakit Jantung

Kepala Dinkes Kota Cimahi, drg. Pratiwi mengatakan, vaksinasi Covid-19 untuk pelajar dilakukan bertahap sesuai penjadwalan, dan kesiapan sekolah serta ketersediaan dosis vaksin.

"Untuk vaksinasi anak tidak digelar setiap hari, karena harus ada penjadwalan dengan sekolah. Lalu stok vaksinnya juga harus dipastikan ada atau engga," jelasnya.

Pelajar usia 12-17 tahun merupakan sasaran vaksinasi berikutnya setelah tenaga kesehatan, lanjut usia, pejabat publik hingga masyarakat umum. Hingga saat ini, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 berbagai kalangan dilaksanakan simultan di Kota Cimahi.***

Editor: Dicky Aditya

Tags

Terkini

Terpopuler