GALAMEDIA – Larangan merokok yang diserukan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menuai protes dari segelintir pihak.
Bahkan, kabar polemik seruan larangan merokok tersebut sudah diketahui Dosen Fakultas Hukum Universitas Hasanudin, Laode Muhammad Syarif.
Mantan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu mengaku siap berada di pihak yang pro terhadap seruan larangan merokok tersebut.
Baca Juga: Napoleon Bonaparte Aniaya Muhammad Kece: Siapa Pun Bisa Menghina Saya, Tapi Tidak Terhadap Allah Ku!
Baca Juga: Khusus untuk Besok! 20 Kode Redeem FF Terbaru 20 September 2021, Klaim Segera
Lantas, ia pun meminta Anies untuk tetap melanjutkan seruan larangan merokok tersebut tanpa merisaukan adanya ‘serangan’ yang terus dilancarkan pihak yang kontra terhadap seruan larangan merokok tersebut.
Di sisi lain, Laode juga turut membeberkan alasannya menjadi pihak yang pro terhadap seruan larangan merokok tersebut.
Menurutnya, merokok itu sebuah kegiatan yang menimbulkan lebih banyak mudaratnya ketimbang manfaatnya.
“Lanjutkan pak Gubernur Anies Baswedan. Rokok membunuh,” ujar Laode melalui akun Twitternya, seperti dikutip Galamedia, Minggu, 19 September 2021.
Baca Juga: PSS Sleman Kirim Arema FC Dekati Dasar Klasemen Liga 1
Baca Juga: Deddy Corbuzier Minta Maaf Usai Diamuk Netizen, Ustaz Yusuf Mansur: Saya Mau Belajar dari Beliau
Sebelumnya, Ketua Gabungan Produsen Rokok Putih Indonesia (Gaprindo), Benny Wachyudi telah menyampaikan keluh kesahnya terkait seruan larangan merokok.
Menurutnya, seruan larangan merokok dapat membawa dampak buruk terhadap IHT atau Industri Hasil Tembakau.
Hal tersebut akan semakin diperparah dengan kondisi pandemi Covid-19 di Tanah Air.
“Mengapa seruan Gubernur Anies Baswedan justru membuat seolah-olah pemajangan adalah sesuatu yang salah. Semua terdampak pandemi, dari mulai kenaikan cukai hingga sekarang diperparah dengan Seruan Gubernur ini. IHT bisa makin terpuruk dari hulu ke hilir,” Ujar Benny, Sabtu, 18 September 2021.***