Fadli Zon Minta Densus 88 Dibubarkan, Ruhut Sitompul Unggah Video Menohok

7 Oktober 2021, 18:45 WIB
Politisi PDIP, Ruhut Sitompul. /Tangkapan Layar/YouTube/Ruhut P Sitompul.

GALAMEDIA - Cuitan Politikus Partai Gerindra Fadli Zon terkait pembubaran Densus 88 nampaknya masih menjadi perhatian publik.

Diketahui, Fadli Zon meminta Densus 88 untuk segera dibubarkan saja lantaran narasi yang disampaikan Direktur Pencegahan Detasemen Khusus (Densus) Antiteror 88 Polri, Kombes M Rosidi dinilai berbau Islamophobia.

Pasalnya, Kombes M Rosidi mengatakan, kemenangan Taliban menguasai Afghanistan telah menginspirasi kelompok teroris di Indonesia.

Pernyataan Rosidi tersebut merujuk dari hasil pemeriksaan terhadap anggota Jamaah Islamiyah yang ditangkap.

Baca Juga: Kejaksaan Tuai Pujian dari Menpan RB, Cepat Tanggap Soal Reformasi Birokasi hingga Awasi Paham Radikalisme

Menanggapi hal tersebut, barulah anggota DPR RI itu membuat cuitan permintaan agar Densus 88 dibubarkan saja.

"Narasi semacam ini tak akan dipercaya rakyat lagi, berbau Islamofobia," kata Fadli Zon.

"Dunia sdh berubah, sebaiknya Densus 88 ini dibubarkan saja," jelasnya, dikutip Galamedia dari akun Twitter @fadlizon pada Rabu, 6 Oktober 2021.

Kemudian, kata Fadli, segala hal yang berbau tentang teroris wajib untuk diberantas namun bukan dijadikan sebagai komoditas.

"Teroris memang harus diberantas, tapi jgn dijadikan komoditas," imbuhnya.

Baca Juga: Tak Seperti Vaksin Nusantara, BPOM Gerak Cepat Keluarkan EUA Vaksin Baru asal China

Menanggapi cuitan Fadli, Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ruhut Sitompul mengunggah ulang sebuah video terkait permintaan Fadli Zon.

Dalam sebuah yang diunggah Ruhut di akun media sosial Twitter miliknya @ruhutsitompul, mempertanyakan alasan Fadli Zon yang menginginkan Densus 88 dibubarkan.

Video tersebut pun menjelaskan alasan utama Densus 88 dibentuk. Pertama, Densus 88 dibentuk dengan alasan adanya teror bom di Indonesia oleh teroris.

Kasus bom pertama sebelum Densus 88 dibentuk adalah kasus bom di Bursa Efek Jakarta (BEJ) yang merenggut 15 orang.

Kemudian terjadi lagi ledakan bom di Bali yang merenggut 200 nyawa. Disusul oleh bom JW Marriott yang menewaskan 14 orang.

Baca Juga: Soroti Perencanaan APBD Kota Bandung 2022, PSI Takutkan Persoalan Ketenagakerjaan Jalan di Tempat

Dilanjutkan oleh kejadian bom di Kedubes Australia yang menewaskan 5 orang. Lalu, bom Surabaya yang memakan 15 orang nyawa.

Dalam video tersebut menyebutkan bahwa kejadian peledakan bom tersebut hanya sebagian aksi terorisme yang terjadi hampir setiap tahun.

“Minta Densus 88 dibubarin maksudnya apa? Supaya teroris bisa ngebom tiap bulan gitu?” bunyi video tersebut dikutip Galamedia dari akun Twitter Ruhut.

Video yang diunggah akun @tjhinfar21 itu mengatakan bahwa masyarakat harus mewaspadai orang-orang yang berkata isu terorisme adalah Islamophobia.

“Justru kita harus waspadai orang-orang yang berkata isu terorisme itu islamophobia,” katanya.

Baca Juga: Ingin Rekrut 25 Ribu Orang, Presiden Jokowi Tetapkan 3.103 Komcad TNI 2021: Jangan Digunakan Sembarangan!

“Orang-orang itulah pendukung teroris yang sebenarnya,” paparnya.

Menanggapi video tersebut, Ruhut kemudian menyampaikan pendapatnya yang setuju dengan isi video tersebut.

Pengacara terkenal dan politikus PDIP itu pun kemudian mengatakan bahwa yang meminta Densus 88 dibubarkan sudah pesong berat.

“Yang minta Densus 88 dibubarkan sudah bocor gede alias pesong berat ha ha ha,” lanjut dia.

“Sudah mari Kita dukung terusssssss PPKM nya Presiden RI ke 7 Bpk Joko Widodo dan laksanakan Protokol Kesehatan dgn disiplin Paten MERDEKA,” tandasnya.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler