Usai Ditetapkan Jokowi, Komcad Bisa Kembali ke Profesi Semula: Tapi Harus Siap Siaga Dipanggil Negara!

7 Oktober 2021, 20:17 WIB
Upacara KOMCAD TNI AD /Youtube Sekretariat Presiden

 

GALAMEDIA - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa Komponen Cadangan (Komcad) TNI hanya boleh digunakan untuk kepentingan pertahanan dan kepentingan negara.

Hal tersebut disampaikan Jokowi dalam amanatnya saat memimpin Upacara Penetapan Komponen Cadangan 2021 di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pasukan Khusus (Pusdiklatpassus), Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Kamis, 7 Oktober 2021.

“Perlu saya tegaskan, komponen cadangan tidak boleh digunakan untuk lain kecuali kepentingan pertahanan. Komponen cadangan hanya untuk kepentingan pertahanan dan kepentingan negara,” tegas Jokowi dalam siaran pers Sekretariat Presiden.

Jokowi juga menegaskan bahwa penetapan Komcad akan semakin memperkokoh Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata).

Pada saat yang sama, pemerintah melakukan modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) secara menyeluruh pada semua matra baik darat, laut, dan udara.

Baca Juga: Tim Vaksin Nusantara Patuhi BPOM, Peneliti: Untuk Mengetahui Vaksin Terbaik Butuh 5 Tahun

“Kita juga punya putra-putri yang tidak kalah kemampuannya di bidang sains dan teknologi. Ilmuwan-ilmuwan kita, insinyur-insinyur kita sedang melakukan penelitian dan pengembangan di berbagai bidang strategis, pembangunan (kapal) fregat buatan Indonesia, termasuk peluru kendali untuk pertahanan udara, dan pertahanan laut, serta dalam pembangunan kapal selam Indonesia,” ujarnya.

Presiden mengatakan bahwa kedaulatan negara, keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, serta keselamatan bangsa dan rakyat Indonesia adalah segalanya. Untuk itu, TNI sebagai komponen utama yang selalu siaga perlu didukung oleh komponen cadangan dan komponen pendukung.

”Itulah sistem pertahanan kita yang bersifat semesta, sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta yang melibatkan seluruh warga negara, wilayah, dan seluruh sumber daya nasional lainnya. Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela negara dan usaha pertahanan negara,” terangnya.

Orang nomor satu di Indonesia itu mengapresiasi mereka yang telah mendaftar secara sukarela, mengikuti proses seleksi dan pelatihan dasar kemiliteran secara sukarela, hingga ditetapkan menjadi anggota komponen cadangan.

Masa aktif komponen cadangan ini tidak setiap hari dan setelah penetapan ini para anggota komponen cadangan akan kembali ke profesi masing-masing.

Baca Juga: Eks Dubes PBB Sebut Dunia Harus Belajar ke Jokowi, Pengajar Singgung Soal Utang: Mirip Tulisan Buzzer!

“Anggota komponen cadangan tetap berprofesi seperti biasa. Masa aktif komponen cadangan hanyalah pada saat mengikuti pelatihan dan pada saat mobilisasi. Tetapi anggota komponen cadangan harus selalu siaga jika dipanggil negara,” ungkapnya.

Komponen cadangan dikerahkan bila negara dalam keadaan darurat militer atau keadaan perang, dimobilisasi oleh Presiden dengan persetujuan DPR yang komando dan kendalinya berada di Panglima TNI. Artinya, tidak ada anggota komponen cadangan yang melakukan kegiatan mandiri.

Sementara itu, dalam laporannya Menteri Pertahanan (Menhan) RI, Prabowo Subianto mengatakan bahwa pembentukan komponen cadangan merupakan amanat Undang-Undang Dasar 1945, Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara, dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan Negara.

“Komponen cadangan berjumlah 3.103 orang, terdiri dari Rindam Jaya 500 orang, Rindam III/Siliwangi 500 orang, Rindam IV/Diponegoro 500 orang, Rindam V/Brawijaya 500 orang, Rindam XII/Tanjungpura 499 orang, Universitas Pertahanan 604 orang,” ujar Prabowo.

Baca Juga: MENGEJUTKAN! Eks Diplomat Singapura Sebut Jokowi Paling Demokratis, Tsamara Amany: Sudah Pasti Tak Sempurna

Penetapan komponen cadangan ditandai dengan pernyataan resmi oleh Presiden Jokowi serta penyerahan tunggul satuan komponen cadangan kepada masing-masing komandan batalyon.

Dalam kunjungan Jokowi beserta rombongannya ke Pusdiklatpassus Batujajar, mencuri perhatian masyarakat di sepanjang jalan yang dilintasi.

Para warga dari mulai anak-anak, pelajar, hingga orangtua rela berpanas-panasan menanti rombongan melintas saat hendak masuk ke kawasan Pusdiklatpassus maupun pulang ke Jakarta usai kegiatan.***

Editor: Dicky Aditya

Tags

Terkini

Terpopuler