GALAMEDIA - Salah seorang peneliti Vaksin Nusatara Mayjen TNI (Purn) Daniel Tjen menyatakan Tim Vaksin Nusantara bakal mematuhi kaidah ilmiah sesuai dengan arahan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
"Saya atas nama tim peneliti kita akan patuh ya pada kaidah ilmiah. Itulah sesuai dengan arahan dari BPOM," katanya dalam diskusi virtual, Rabu, 6 Oktober 2021.
Dengan begitu, ia mengatakan, pengembangan vaksin yang diprakarsai oleh mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto ini telah sejalan dengan kaidah ilmiah yang berlaku dan sesuai dengan arahan yang dikeluarkan oleh BPOM.
Dia memastikan, tim peneliti nantinya akan melibatkan masyarakat dan memilih dengan teliti kelompok mana yang dapat menjadi relawan.
Namun, dirinya belum bisa memastikan kelompok mana yang bisa menjadi relawan.
"Peneliti sedang menyusun protokol dan nanti akan melakukan pengumuman terbuka, sehingga masyarakat bisa mendapatkan akses," katanya.
Ia pun mengungkapkan vaksin Nusantara dapat digunakan sebagai booster atau dosis ketiga. Menurutnya, vaksin Nusantara berbasis platform sel dendritik yang lebih banyak mengacu pada sel limfosit T.
"Pendekatan platform sel dendritik ini lebih banyak kita mengacu pada sel T-nya memorinya. Karena sifat sel dendritik imunoterapi itu untuk memperkuat imunitas, maka kuat digunakan untuk menjadi vaksin booster apapun platform yang digunakan," ujarnya.