GALAMEDIA - Baru-baru ini, Politisi PKS, Hidayat Nur Wahid (HNW) menyatakan bahwa ia menolak saran Faizal Assegaf untuk menjadi ketua umum PBNU.
Melalui akun Twitter miliknya, Hidayat Nur Wahid menegaskan bahwa setiap organisasi massa atau partai politik itu harus dipimpin oleh kadernya sendiri sesuai AD/ART yang disepakati.
"Seharusnya setiap organisasi massa atau politik dipimpin oleh kadernya sendiri, sesuai AD/ART yg disepakati," ujarnya, dikutip Galamedia, Senin 11 Oktober 2021.
Menyikapi hal itu, Faizal Assegaf tak tinggal diam dan kembali menanggapi pernyataan dari Hidayat Nur Wahid tersebut.
Kali ini Faizal Assegaf tampak menyinggung seorang Muhaimin Iskandar dan para politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) lainnya.
Baca Juga: SEGERA BERTANDING Timnas Indonesia vs Taiwan di Leg II Playoff Kualifikasi Piala Asia 2023
Menurutnya, pernyataan Hidayat Nur Wahid itu sangat jelas menyindir sikap Muhaimin Iskandar dan para politisi PKB yang sangat berambisi merebut jabatan ketua umum PBNU.
"Pernyataan HNW jelas menyindir & mengkonfirmasi sikap Muhaimin Iskandar dengan para politisi PKB yang sangat ngotot berebut jabatan Caketum PBNU," kata Faizal Assegaf melalui akun Twitter pribadinya.
Faizal Assegaf mengatakan bahwa orang-orang yang sudah bercokol di partai politik (parpol) sudah seharusnya legowo untuk tidak mengganggu PBNU.
Ia meminta para politisi PKB untuk berhenti bertingkah norak dan melakukan politik kerdil untuk menggerogoti PBNU.
"Mestinya mrk yg sdh bercokol di Parpol legowo, stop bertingkah politik norak & kerdil utk gerogoti PBNU," katanya.
Tak hanya itu, Faizal Assegaf juga menyarankan para politisi PKB untuk belajar dan meniru tokoh-tokoh NU yang berada di PKS.
Sebab menurutnya, para tokoh NU yang berada di PKS itu sudah legowo dan tidak menggerogoti PBNU.
Baca Juga: Heboh Baim Wong Memarahi Seorang Kakek, Netizen Berbodong-bondong Berikan Bantuan
"Belajarlah kalian dari tokoh-tokoh NU di PKS," pungkasnya.
Seperti diketahui, belakangan ini muncul isu bahwa Muhaimin Iskandar sempat menginginkan posisi ketua umum PBNU.
Hal itu bertujuan agar memudahkan Muhaimin Iskandar dilirik masyarakat untuk menjadi capres di pilpres 2024 mendatang.***