Menag Yaqut Malah Dapat Pujian Politisi PSI, Tsamara Amany: Tanda Orang Hebat

25 Oktober 2021, 19:46 WIB
Potret Tsamara Amany. /Tangkapan layar Instagram/@tsamaradki//

GALAMEDIA - Pernyataan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menuai kritikan keras dari sejumlah kalangan.

Hal itu akibat ucapannya pada sebuah acara webinar Internasional internal NU yang diunggah dalam sebuah video YouTube pada kanal TVNU. Ia menyatakan, Kementerian Agama (Kemenag) merupakan hadiah untuk Nahdlatul Ulama (NU) bukan umat Islam secara umum.

Tak hanya politisi, sejumlah kalangan ulama pun mengeritik keras hal tersebut. Bahkan internal NU pun menilai pernyataan Menteri Agama tidak bijaksana.

Berbeda dengan sejumlah pihak yang mengeritik, politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Tsamara Amany justru membela pria yang akrab disapa Gus Yakut tersebut.

Melalui akun Twitter @TsamaraDKI, Senin, 25 Oktober 2021, Ketua DPP PSI ini menilai pernyataan Gus Yaqut dari video tersebut sangat bagus.

Baca Juga: Hadadapi Libur Natal dan Tahun Baru, Luhut Binsar Pandjaitan Siapkan Strategi Khusus

Ia pun mengupload cuplikan video saat Gus Yaqut mengungkapkan pernyataan kontroversialnya itu.

"Gus Yaqut dari dulu selalu jadi bahan serangan. Inti pidatonya begitu bagus, difitnah ke mana-mana. Biasanya orang yang sering diserang begini tanda orang hebat," ujar Tsamara.

Terkait pernyataannya itu, Gus Yaqut pun memberikan klarifikasi. Disebutkan, pernyataannya di forum internal keluarga besar NU itu untuk memotivasi para santri dan pesantren.

Ia menyayangkan pernyataan tersebut menjadi konsumsi publik sehingga menimbulkan polemik di masyarakat.

Yaqut mengatakan pernyataannya itu diutarakan saat Webinar Robithah Ma'ahid Islamiyah dan PBNU dalam peringatan Hari Santri.

"Itu saya sampaikan di forum internal. Saya tidak tahu kemudian kok digoreng-goreng di publik bagaimana," katanya usai membuka acara Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) 2021 di The Sunan Hotel, Solo, Senin, 25 Oktober 2021.

Baca Juga: Eks Wapres RI Tampol Yaqut: Kemenag Bukan Hadiah untuk NU, Tapi Semua Agama dan Seluruh Organisasi Keagamaan!


"Intinya, sebatas memberi semangat kepada para santri dan pondok pesantren. Ibarat obrolan pasangan suami-istri, dunia ini milik kita berdua, yang lain cuma ngekos, karena itu disampaikan secara internal," tambahnya.

Yaqut menerangkan dengan memotivasi santri dan kaum Nahdliyyin secara umum, NU diharapkan bisa tetap terbuka karena telah mendapat hadiah dari negara.

"NU harus kembali kepada jati dirinya. Meskipun NU diberi sesuatu, NU harus tetap terbuka. NU harus tetap inklusif dan memberikan dirinya untuk kepentingan yang lebih besar," katanya.

Meski menyatakan Kemenag sebagai hadiah untuk NU, Yaqut memastikan lembaga yang ia pimpin tetap inklusif. Semua kebijakan diambil dengan mempertimbangkan semua agama dan golongan.

"Bisa dibuktikan, apakah ada kebijakan Kemenag yang ditujukan hanya untuk NU? Tidak ada," katanya.

Baca Juga: JK 'Ceramahi' Menag Yaqut Gegara Sebut Kemenag Hadiah untuk NU: Itu Bukan Hadiah!

Tak hanya itu, ia juga menyebut pejabat di Kemenag juga berasal dari berbagai golongan dan agama.

"Dirjen PHU (Penyelenggaraan Haji dan Umroh) itu dari Muhammadiyah. Itjen (inspektorat jenderal) Kemenag juga sama, bukan dari NU," katanya.***

Editor: Dicky Aditya

Tags

Terkini

Terpopuler