Tak Terima Jokowi Dikritik, Ruhut Sitompul: Tempat untuk Mereka di Neraka Jahanam

26 Oktober 2021, 15:41 WIB
Politisi PDI Perjuangan, Ruhut Sitompul.* /Instagram Ruhut Sitompul  /

GALAMEDIA – Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Ruhut Sitompul menyoroti banyaknya kritikan yang ditujukan untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Ruhut dengan tegas mengingatkan seluruh pihak yang kerap meributkan kinerja Jokowi.

Menurutnya, neraka adalah tempat paling pantas untuk mereka yang sering kali mengkritik presiden ke tujuh Indonesia.

Hal ini disampaikan Ruhut melalui akun Twitter pribadi @ruhutsitompul.

Baca Juga: Pemerintah Tetapkan PCR Jadi Syarat untuk Semua Transportasi, Christ Wamea: Pasti Itu Bisnis!

“Kalau ada yg masih berani NyinyirJapanese goblinNgebacot dgn Kerja kerja kerja Pak Joko Widodo Presiden RI ke 7 bersama Jajaran dan Pendukung Setianya sampai ketingkat Akar Rumput,” ujarnya.

“tempat yg paling layak utk mereka adalah Neraka Jahanam MERDEKA,” tegasnya dilansir Galamedia Rabu, 26 Oktober 2021.

Sebagaimana diketahui, selama menjabat menjadi presiden, Jokowi memang kerap dikritik.

Selama tujuh tahun jabatannya, Jokowi sudah dikritik mengenai banyak hal.

Meski begitu, Jokowi sempat mengatakan bahwa dia tidak mempermasalahkan jika dikritik oleh pihak manapun.

Baca Juga: Mantan Mensesneg Sudi Silalahi Meninggal Dunia, Mahfud MD: Sejuk dan Damailah Sahabatku

Contohnya, saat Jokowi dikritik dan disebut sebagai King of Lip Service oleh BEM UI yang kemudian viral di media sosial.

Terkait kritikan itu, Jokowi menganggap kritik sah-sah saja disampaikan asalkan santun.

Menurutnya, kritikan itu disampaikan BEM sebagai bentuk ekspresi berpendapat.

“Ada yang menyampaikan the King of Lip Service. Ya saya kira ini bentuk ekspresi mahasiswa," ujar presiden dalam video diunggah di YouTube Sekretariat Presiden, 29 Juni 2021 lalu.

Jokowi juga mengingatkan pimpinan kampus alias rektor jangan sampai membungkam adanya kritik yang diungkapkan para mahasiswa.

Baca Juga: Resep Bakwan Udang Spesial, Renyah di Luar Lembut di Dalam Dijamin Mau Lagi dan Lagi!

“Jadi kritik itu boleh-boleh saja dan universitas tidak perlu menghalangi mahasiswa untuk berekspresi," tuturnya.

Meski begitu, eks Walikota Solo itu menyampaikan bahwa Indonesia memiliki budaya tata krama dan kesopansantunan

"Tapi juga ingat, kita ini memiliki budaya tata krama, memiliki budaya kesopansantunannya," tandasnya. ***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler