GALAMEDIA - Kritik terus mengalir kepada Ketua DPR RI Puan Maharani buntut aksinya menolak interupsi di rapat paripurna.
Tak hanya datang dari kalangan warganet. Kritik pun tak luput dilayangkan para politisi kepada Puan Maharani karena dinilai tidak demokratis.
Ketua DPP Partai Ummat, Buni Yani adalah salah satu yang melontarkan kritik keras kepada putri Puan.
"Sangat disayangkan Ketua DPR Puan Maharani tidak mau mendengarkan interupsi dalam rapat di DPR," kata Buni Yani melalui akun Twitter-nya dilihat Galamedia Senin, 8 November 2021.
Dia menilai, atas tindakan tersebut Puan tidak cocok menjadi Ketua DPR, apalagi menjadi Presiden.
Baca Juga: Murah dan Mudah Didapat! 7 Jenis Buah dan Sayur yang Mampu Usir Perut Kembung
"Jadi Ketua DPR saja tidak cocok, apalagi jadi presiden," tegasnya.
Sebab itu kata Buni Yani, partai politik yang sebelumnya berencana mengusung Puan dalam Pilpres 2024 agar sebaiknya mengurungkan niat.
Ia menegaskan bahwa Indonesia membutuhkan calon Presiden yang demokratis.
"Sebaiknya partai yang berencana mencalonkan Puan membatalkan niatnya. Kita ingin capres yang demokratis," pungkasnya.
Sebelumnya, Puan Maharani menolak interupsi seorang legislator PKS dalam agenda penetapan Jenderal Andika Perkasa sebagai Panglima TNI.
Baca Juga: Amnesty International Sebut Rumah Veronica Koman 2 Kali Diteror Bom, Diduga Dukung Perlindungan HAM Papua
Rapat paripurna itu berlangsung di Gedung Nusantara II, Senayan Jakarta pada Senin, 8 November 2021 hari ini.
Saat Puan Maharani hendak menutup rapat, anggota DPR RI dari PKS mengajukan interupsi namun tak mendapatkan respons dari Puan.
Anggota DPR RI tersebut adalah Fahmy Alaydroes merujuk nomor anggota yang disebutkan yang bersangkutan saat mengajukan interupsi.***